Bursa Tiongkok Oktober Melesat Hampir 10%

802

Meskipun sempat ditutup libur panjang dalam sepekan yang dikarenakan memperingati hari libur nasional dari tanggal 1 Oktober hingga & oktober, tampak pergerakan indeks Shanghai dipekan kedua masih mampu mencatatkan performa tertinggi tiga pekan, yang dikarenakan keoptimisan para investor akan koreksi pasar saham yang hampir berakhir.

Yi Gang, wakil gubernur Bank Rakyat China (PBOC) mengatakan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Peru, bahwa koreksi di pasar ekuitas negeri tirai bambu ini telah memiliki dampak terbatas pada perekonomian terbesar kedua didunia, dimana pemerintah Beijing telah mengambil serangkaian langkah-langkah untuk menghindari risiko sistemik. Demikian juga dengan Bank sentral yang mengumumkan akan adanya perluasan skema percontohan yang memungkinkan bank untuk meminjam uang menggunakan aset kredit kualitas tinggi sebagai jaminan.

Kinerja positif bursa saham Tiongkok tersebut tampak masih berlangsung hingga diakhir pekan ketiga yang dikarenakan oleh adanya peningkatan kinerja surplus neraca perdagangan dalam negeri, yang mencatatkan sedikit peningkatan menjadi $ 60.34B dari hasil rilis sebelumnya pada posisi $ 60.24B dengan menepis ekspektasi penurunan surplus perdagangan menurut para ekonom yang akan menjadi $ 48.3B, dengan merespon pada perbaikan kinerja ekspor dalam negeri meskipun hasil tersebut masih berada pada teritori negatif. Selain itu turut diperkuat oleh  menurunnya laju pertumbuhan inflasi baik secara tahunan dan bulanan, serta meningkatnya laju pertumbuhan kredit dalam negeri dibulan September yang menjadi CNY 1.050B dari hasil rilis sebelumny pada CNY 809.6B.

Memasuki pekan keempat Oktober, tampak para investor kembali berada dalam kecemasan dan tekanan akan kondisi terkini perekonomian dalam negeri, dimana adanya terdapat rilis data Fixed Asset Investment tahunan dibulan Agustus yang menurun menjadi 10.3% dari hasil rilis sebelumnya pada 10.9%, PDB Q3 tahunan yang masih bertumbuh menjadi 6.9%, sedikit rendah dari hasil rilis kuartal sebelumnya pada 7%. Namun tekanan tersebut perlahan sedikit memudar seiring dengan semakin membaiknya kinerja perumahan dalam negeri, dimana House Price Index tahunan dibulan September berhasil melesat tinggi menjadi -0.9%, dari hasil rilis sebelumnya pada -2.3% meskipun hasil rilis tersebut masih berada dalam zona negatif.

Kebijakan terbaru PBOC baik atas pemotongan suku bunga bank sentral dan, pemotongan suku bunga deposito untuk mengenjot pertumbuhan ekonomi paska diumumkannya kinerja PDB Q3 yang menurun menjadi 6.9%, dari perkembangan PDB Kuartal sebelumnya pada 7%, tampak tidak mampu memberikan tekanan signifikan bagi pergerakan indeks Shanghai diawal pekan kelima.  Namun sepinya arahan disepanjang pekan kelima dan muali berlangsungnya pengumuman hasil kinerja top emiten dalam negeri sepanjang Q3 yang lalu, tampak berhasil menekan kembali perdagangan bursa saham Tiongkok disepanjang pekan kelima.

Indeks Shanghai Oktober yang lalu, berhasil meraup keuntungan sebesar 329.60 poin atau 9.75%, dengan menjadi 3.382,92 poin dari posisi penutupan diakhir bulan sebelumnya pada 3.053,32 poin serta berhasil mencatatkan lonjakan saham tertinggi dibulan tersebut pada posisi 3.456,75 poin dengan penurunan terbesarnya pada 3.052,77 poin.

Saham pengerak positif sepanjang bulanOktober adalah saham Bank of China, saham Ping An Insurance, saham Industrial & Comercial Bank of China, saham Agricultural Bank of China, saham PetroChina, saham China Shenhua, saham China Pertoleum & Chemical, saham INESA Electron, saham Hualing Xingma Automobile, saham Jiangsu Protruly Vision Technology.

Berlanjut pada perdagangan bursa saham Tiongkok dibulan November nanti, diperkirakan para investor akan menantikan beberapa rilis data ekonomi yang berdampak signifikan bagi perdagangan bursa Tiongkok, seperti data NBS Manufacturing PMI, data Non Manufacturing PMI yang diindikasikan akan menunjukan sedikit peningkatan, data Balance of Trade yang diindikasikan akan menunjukan pertambahan surplus neraca perdagangan, dengan merespon pada data Ekspor dalam negeri yang diperkirakan akan mengalami sedikit peningkatan, data inflasi, kinerja produksi industri, data Fixed Asset Investment serta kinerja sektor perumahan dalam negeri yang diindikasikan akan masih berada pada dalam tren positif.

Melihat pada hasil penutupan bursa saham Tiongkok pekan kelima Oktober yang lalu, dimana garis MA5 yang berhasil menembus teritori tengah menuju atas BB10 weekly, serta pada indikator Stochastic weekly yang diindikaikan akan adanya upaya pelemahan diperdagangan pekan selanjutnya, maka Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Shanghai Pekan pertama November nanti akan memiliki pergerakan range normal dengan level resistance pertama pada posisi 3.420,10 poin dengan MA5 atas BB10 weekly dan resistance kedua pada posisi 3.460,50 poin dengan MA5 atas BB10 weekly, serta level support pertama pada posisi 3.330,05 poin dengan MA5 tengah BB10 weeklym dan support kedua pada posisi 3.290,50 poin dengan MA5 tengah BB10 weekly.

 

Hendri Timotius/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here