Nilai kurs Rupiah pada perdagangan hari ini alami lonjakan tinggi dan berakhir di posisi terkuat dalam 72 pekan perdagangan terkahir, akibatnya perdagangan pasar Obligasi Rupiah ikut melonjak imbas baiknya data manufaktur di Eropa dan Amerika sehingga memicu minat beli atas asset berisiko.
Obligasi diperdagangkan tinggi sehingga baik bank asing maupun bank campuran mendominasi pasar baik di sisi beli maupun di sisi jual. Obligasi tenor 10 tahun diperdagangkan dengan yield 8.71% dan obligasi tenor 15 tahun dengan yield 9%. Minat beli datang dari obligasi tenor 10 sampai 15 tahun sementara obligasi tenor 20 tahun tetap tertinggal.
Semua tawaran berada dalam kisaran meskipun terlihat lebih banyak pembeli dari penjual. Uang riil juga dicari untuk obligasi jangka panjang, sementara obligasi jangka pendek diturunkan posisinya. Dalam perdagangan hari ini ada isyu bahwa bank sentral mungkin melakukan pelonggaran moneter sehingga hari ini Yield turun 5 sampai 11 bps dibandingkan dengan penutupan kemarin.
Berikut Yield indikatif hari ini:
Obligasi Yield Terkini
SPN (1 th) 7.38% (+.00)
FR69 (5 th) 8.67% (-0.05)
FR70 (10 th) 8.71% (-0.08)
FR71 (15 th) 9.00% (-0.13)
FR68 (20 th) 9.04% (-0.11)
Indon25 4.40%, spread T+ 226
Indon45 5.65%, spread T+ 255
Bella Dona/VM/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang