Obligasi Rupiah dibuka datar, meskipun kelihatannya ada dukungan di sisi penawaran tanpa katalis untuk mengangkat pasar.
Pada sesi 2 perdagangan sedikit berubah, namun permainan berubah setelah Departemen Keuangan mengumumkan akan menerbitkan obligasi dari lelang obligasi pada tanggal 10 November. Lelang berikutnya ditargetkan sebesar 6 triliun Rupiah, yang dapat ditingkatkan sampai 9 triliun Rupiah.
Obligasi tenor 10 tahun diperdagangkan meningkat dengan yield 8.56%, obligasi tenor 15 tahun dengan yield 8.90% dan obligasi tenor 20 tahun dengan yield 8.95%.
Pasokan terbatas karena tekanan jual berkurang.
Selain obligasi benchmark,terlihat juga trader asing masih mencari T-bills (terutama surat berharga tenor 6 bulan ), diperdagangkan dengan yield 6.28%. Yield turun 2 sampai 10 bps.
Yield indikatif hari ini:
Obligasi Yield Terkini
SPN (1 th) 7.00% (+.00)
FR69 (5 th) 8.55% (-0.02)
FR70 (10 th) 8.56% (-0.10)
FR71 (15 th) 8.90% (-0.07)
FR68 (20 th) 8.95% (-0.09)
Indon25 4.40%, spread T+ 226
Indon45 5.65%, spread T+ 255
Bella Dona/VM/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang