Pergerakan dollar Singapura terhadap dollar AS masih lemah diawal perdagangan pekan ini setelah pekan lalu ditekan kuat dan bahkan tidak mampu menaklukkan Rupiah. Sepinya arahan fundamental pekan lalu turut melemahkan pergerakan mata uang tersebut, namun hari ini pelemahan dollar SGD semakin tertekan oleh data cadangan devisa negara tersebut bulan Oktober lalu.
Sentimen negatif yang menekan dollar SGD semakin kuat ketika cadangan devisa Singapura per bulan Oktober lalu menurun dari periode bulan sebelumnya. Indikator foreign exchange reserves menunjukkan penurunan dari SGD$357.85 B menjadi SGD$349.8 B. Meski dollar melemah terhadap beberapa majors, dollar SGD tidak mampu keluar dari tekanan bearish pekan lalu.
Demikian juga terhadap Rupiah hari ini, meski ikut melemah terhadap dollar AS namun dollar Singapura kembali tidak mampu melawan kurs Rupiah terhadap pair SGDIDR hari ini.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (10:11:11 GMT) bergulir di kisaran 1.4256 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.4200. Pada perdagangan akhir pekan (5/11) pair ini menutup harian dengan bullish dari pembukaan 1.4065 dan berakhir di 1.4199.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir turun di kisaran 9577,02 setelah perdagangan sebelumnya ditutup 9579,08 . Berdasarkan transaksi antar bank di Indonesia menurut kurs transaksi BI, hari ini (9/11) harga jual dollar Singapura turun menjadi 9,675.72 dibandingkan dengan harga jual hari Jumat (6/11) di harga 9,687.59.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pair USDSGD masih akan bullish, dan berdasarkan harga tinggi hari ini di 1.4260 dan posisi rendah di 1.4200 analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair ini masih berpotensi lanjutkan kenaikan keesokan hari.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang