Tingkat inflasi tahunan negeri Tiongkok pada bulan Oktober lalu menurun dibandingkan bulan sebelumnya berdasarkan laporan badan statistik nasional Tiongkok hari ini (10/11), namun secara bulanan pada bulan Oktober terjadi deflasi yang keempat sepanjang tahun ini.
Penurunan inflasi Tiongkok didorong oleh turunnya harga makanan segar khusususnya buah-buahan segar dan juga tarif transportasi dan komunikasi di negeri tersebut. Sehingga menurut data National Bureau of Statistics of China, inflasi tahunan tercatat sebesar 1,3 persen pada bulan Oktober 2015, turun dari 1,6 persen pada bulan sebelumnya dan berada di bawah perkiraan pasar.
Namun kenaikan harga masih terasa di negeri tersebut untuk beberapa makanan dan juga non makanan. Di antara makanan, kenaikan harga terjadi pada daging dan unggas (7,2 persen dari 8,2 persen) sedangkan untuk non makanan kenaikan harga terjadi pada harga tembakau dan minuman keras (3,8 persen dari 3,8 persen); pakaian (2,4 persen dari 2,9 persen); peralatan rumah tangga dan layanan pemeliharaan (0,8 persen dari 1,0 persen); perawatan kesehatan dan pribadi (2,2 persen dari 2,1 persen).
Sebaliknya penurunan harga terjadi harga makanan seperti telur (-13,8 persen dari -10,2 persen), buah-buahan segar (-9,1 persen dari -10,7 persen) dan susu serta produk susu cair (-1,0 persen dari -0,9 persen).
Jika dibandingkan dengan target inflasi tahunan pemerintah setelah dipangkas menjadi 1,4% dari sebelumnya 2,2%, tingkat inflasi tahunan negeri ini masih tergolong wajar dan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang