Mengakhiri perdagangan pasar forex pekan ini terhadap dollar AS, Dollar Singapura kembali tidak berhasil ungguli dollar oleh sentimen positif yang membayangi dollar AS dan juga buruknya data fundamental yang dirilis dari kinerja penjualan sektor ritel negar tersebut yang kontraksi pada bulan September secara bulanan.
Data statistik negara tersebut menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel Singapura terkontraksi ke -3,7 persen secara bulanan pada bulan September setelah bulan sebelumnya ekspansi ke 5,3 persen. Sehingga secara tahunan pertumbuhan kinerja bisnis ritel ini turun menjadi 4,6 persen dari 6,6 persen bulan sebelumnya.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (10:11:11 GMT) bergulir di kisaran 1.4215 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.4186. Pada perdagangan kemarin pair ini menutup harian dengan bearish yang berakhir di 1.4190.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir naik di kisaran 9662,02 setelah perdagangan sebelumnya ditutup 9557,10 . Berdasarkan transaksi antar bank di Indonesia menurut kurs transaksi BI, hari ini (12/11) harga jual dollar Singapura naik menjadi 9,658.11 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9626,05.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pair USDSGD berpotensi rebound oleh fundamental kuat malam ini dari PPI dan retail sales Amerika. Dan berdasarkan harga tinggi hari ini di 1.4231 dan posisi rendah di 1.4178 analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair ini berpotensi lanjutkan penguatan.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang