Mengakhiri pekan ini (15/5) Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa defisit transaksi berjalan kuartal III-2015 menurun, terutama didorong oleh menurunnya defisit neraca migas. Peningkatan kinerja transaksi berjalan ini terutama ditopang oleh perbaikan neraca perdagangan migas seiring dengan menyusutnya impor minyak karena turunnya konsumsi migas domestik.
Adapun defisit transaksi berjalan turun dari USD4,2 miliar (1,95% PDB) pada triwulan II 2015 menjadi USD4,0 miliar (1,86% PDB) di triwulan III 2015. Defisit tersebut juga lebih rendah dari defisit pada triwulan yang sama pada 2014 sebesar USD7,0 miliar (3,02% PDB) . Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Dari sisi nonmigas, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat lebih rendah akibat turunnya ekspor nonmigas (11,0% yoy) seiring dengan dalamnya penurunan harga komoditas, meskipun secara riil mencatat peningkatan sebesar 4,5% (yoy).
Perbaikan kinerja transaksi berjalan juga disumbang oleh berkurangnya defisit neraca jasa mengikuti turunnya impor jasa pengangkutan (freight) seiring penurunan impor barang dan meningkatnya surplus jasa perjalanan (travel) seiring naiknya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.
Sementara itu, di tengah meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global, Transaksi Modal dan Finansial kuartal ketiga 2015 tetap surplus sebesar USD1,2 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada triwulan II-2015 sebesar USD 2,2 miliar maupun triwulan III-2014 sebesar USD14,7 miliar.
Meski mencatat perbaikan, kedepan, BI akan terus mewaspadai risiko peningkatan defisit transaksi berjalan seiring dengan pola musiman pembayaran Utang Luar Negeri dan dividen. Di samping itu, BI juga akan terus mencermati risiko eksternal dan domestik lainnya yang dapat mengganggu upaya untuk mengarahkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens