Meskipun Rupiah melemah, obligasi cukup banyak mendapat dukungan. Di kurva, harga obligasi diminta dalam kisaran 10 – 40 bps dengan transaksi perdagangan terbatas di pasar. Neraca Perdagangan bulan Oktober menunjukkan surplus USD 1.019 milyar dibandingkan terhadap hasil survey sebesar surplus USD 725 juta.
Namun demikian angka Neraca Perdagangan yang “lebih baik dari yang diharapkan” tidak menunjukkan ekonomi yang lebih baik, karena penurunan impor dan ekspor jauh lebih tinggi dari survey.
Besok, BI akan menyelenggarakan pertemuan rutin mereka dan pasar berharap bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 7.50%. Yield obligasi tenor 10 tahun ditutup pada 8.65%.
Yield indikatif hari ini:
Obligasi Yield Terkini
SPN (1 th) 7.00% (+.00)
FR69 (5 th) 8.59% (+0.11)
FR70 (10 th) 8.65% (+0.03)
FR71 (15 th) 8.82% (-0.03)
FR68 (20 th) 8.83% (-0.02)
Indon25 4.49%, spread T+ 223
Indon45 5.62%, spread T+ 258
Bella Dona/VM/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang