Tertekannya pergerakan kurs Yen terhadap dollar AS terus berlanjut hingga sesi Eropa sore ini (16/11) setelah diawal perdagangan sesi Asia mata uang Jepang ini dibuka lemah pasca data ekonomi yang mengganbarkan buruknya kondisi ekonomi Jepang periode Q3 lalu.
Data yang dirilis kantor kabinet Jepang kemarin menyatakan telah terjadi resesi ekonomi pada negara terbit matahari ini pada data PDQ Q3 lalu. PDB Jepang pada kuartal ketiga lalu terkontraksi kembali ke posisi -0,2% setelah kuartal sebelumnya berada di posisi yang minus juga secara kuartalan, sedangkan secara tahunan PDB jatuh ke posisi -0,8% setelah periode sebelumnya -0,7.
Buruknya perkembangan ekonomi negara ini membuat kurs Yen semakin tertekan setelah pekan lalu berhasil menguat secara mingguan. Masih kuatnya posisi indeks dollar AS sore ini semakin memperbesar volume kejatuhan kurs yen sehingga pair USDJPY terangkat tinggi ke posisi tertinggi selama 3 hari perdagangan terakhir.
Pergerakan kurs yen di tengah sesi Eropa (09:00:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, USDJPY dibuka kuat pada 122,25 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs yen turun 70 pips atau 0, 7% dan nilai pair bergulir berada pada 122,95.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY akan naik terus ke level 122.96-123,23 pada bolinger tengah dan atas 5 Daily. Jika terjadi koreksi pair dapat turun ke level 122.20.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang