Rebound dollar SGD terhadap dollar setelah pekan lalu melemah signifkan pada perdagangan awal pekan kemarin tidak bisa dilanjutkan hingga akhir sesi Asia hari ini (17/11). Pasalnya hari ini kantor statistik Singapura umumkan kinerja ekspor negeri tersebut bulan Oktober yang alami kontraksi secara tahunan.
Data ekspor non oil yang dirilis hari ini menunjukkan ekspor bulan Oktober kontraksi ke angka -0,5% secara tahunan setelah bulan sebelumnya berhasil menguat ke posisi 0,3%. Selain itu sentimen positif yang memperkuat dollar AS terhadap major currencies akan semakin kuat malam ini oleh data inflasi AS.
Sentimen tersebut juga melemahkan dollar SGD terhadap kurs Rupiah di pasar spot setelah memimpin beberapa sesi perdagangan sebelumnya. Kondisi ini diperkuat dengan menguatnya kurs Rupiah terhadap dollar AS sejak awal perdagangan hari ini.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (07:00:11 GMT) bergulir di kisaran 1.4237 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.4226. Pada perdagangan awal pekan kemarin pair ini menutup harian dengan bearish yang berakhir di 1.4226.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir turun di kisaran 9646,20 setelah perdagangan sebelumnya ditutup 9669,36 . Berdasarkan transaksi antar bank di Indonesia menurut kurs transaksi BI, hari ini (16/11) harga jual dollar Singapura turun menjadi 9,690.58 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9,698.52.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pair USDSGD berpotensi bullish hingga akhir perdagangan. Dan berdasarkan harga tinggi hari ini di 1.4244 dan posisi rendah di 1.4207 analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair ini berpotensi menguat kembali.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang