Kekalahan Jepang dalam tender proyek kereta cepat di Indonesia dengan Tiongkok memberikan pukulan tersendiri bagi negara tersebut, sehingga pemerintah Jepang akan mengubah aturan yang memberikan kemudahan pinjaman berdenominasi yen ntuk proyek-proyek infrastruktur di Asia. Jepang tidak mau orderan proyek infrastruktur bank pembangunan Asia yang disponsori negara tersebut (ADB) berkurang sejak Tiongkok mendirikan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Pada bulan Oktober Jepang kalah dalam tender untuk proyek kereta cepat di tanah air karena Tiongkok memberikan pinjaman hingga US$5 miliar kepada pemerintah Indonesia tanpa jaminan. Selain itu Jepang melihat proyek-proyek infrastruktur negara berkembang Asia sedang meningkat dan tidak mau kehilangan momentum tersebut.
Dari sikap pemerintah Jepang ini terlihat persaingannya terhadap bank pembangunan yang disponsori pemerintah Tiongkok tersebut, perubahan yang dilakukan untuk memfasilitasi pinjaman yen bagi negara-negara berkembang yaitu aturan yang fleksibel dari jaminan pinjaman 100%.
Sebagai informasi pada bulan Mei lalu, Jepang mengumumkan rencana untuk memberikan bantuan US$ 110 miliar terhadap proyek-proyek infrastruktur di Asia yang akan menginvestasikan lebih dari 5 tahun.
H Bara/VMN/VB/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang