Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Selasa (23/11), indeks Kospi melanjutkan hasil positif, naik 12.59 poin atau 0,63% pada 2016.29. Tarik menarik dalam perdagangan campuran di bursa Korea Selatan akhirnya berujung positif.
Lihat : Kinerja Positif Saham Blue Chip Kuatkan Pembukaan Indeks Kospi
Saham-saham blue chip terlibat dalam perdagangan campuran hari ini. Saham raksasa elektronik konsumen Samsung Electronics ditutup 1,33 persen lebih tinggi, sementara saham LG dipangkas kerugian sore untuk menutup 1,08 persen lebih tinggi. Saham produsen mobil Hyundai Motor mengalami penurunan 1,27 persen; sedangkan saham produsen baja Posco ditutup 0,88 persen lebih rendah terpengaruh pelemahan harga komoditas.
Di sisi lain, saham SK Holdings, perusahaan induk dari salah satu konglomerat terbesar di Korea Selatan, ditutup 3 persen lebih tinggi setelah perusahaan itu setuju untuk membeli saham 49,1 persen di OCI Materials, yang memasok bahan yang digunakan dalam pembuatan semikonduktor. Hal ini dimiliki oleh OCI Group. Laporan memperkirakan kesepakatan bernilai ₩ 481,6 miliar ($ 415.860.000).
Sementara indeks kospi berjangka terpantau juga menguat, naik 0,60 poin atau 0,24% pada 247.60, dimana pada penutupan sebelumnya berada pada 247.00.
Untuk perdagangan selanjutnya pada perdagangan esok hari, belum akan dirilis data indikator ekonomi domestik. Namun perlu diperhatikan data perkembangan bursa global dan harga komoditas.
Malam nanti akan dirilis data indikator ekonomi AS yaitu GDP Growth rate QoQ yang diindikasikan menurun, yang menggambarkan melambatnya pertumbuhan ekonomi AS. Jika perkiraan ini mengena, maka bisa terjadi pelemahan di bursa Wall Street.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan saham selanjutnya indeks Kospi berpotensi bergerak sideways dan berpotensi melemah jika tejadi pelemahan bursa Wall Street merespon hasil GDP AS yang menurun. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 246.33-245.35 dan kisaran Resistance 248.80-249.88
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
