Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Rabu (25/11), indeks Kospi tetap melemah di zona merah, turun -6,87 poin atau -0,34% pada 2009.42. Pelemahan indeks dipicu aksi jual oleh investor asing di bursa Korea Selatan.
Lihat : Indeks Kospi Bergerak di Zona Merah Merespon Volatilitas Pasar
Ketegangan di Timur Tengah yang dipicu oleh penembakan jet tempur Rusia oleh Turki membuat kekuatiran geopolitik timbul. Hal ini juga melanda investor di bursa Korea Selatan yang melakukan aksi jual merespon kewaspadaan keamanan global.
Kondisi tersebut membuat saham-saham di bursa Korsel melemah. Seperti saham pembuat mobil menurun, saham Hyundai Motor turun 2,3 persen dan saham Kia Motors juga jatuh 3,4 persen.
Sedangkan saham-saham lainnya yang menjadi pemberat indeks Kospi adalah saham Dongbuka No 11 Ship Investment yang turun -8,29%, saham Koas Parent turun -8,18%, saham Sambu Coconstruction turun -8,1%, saham Badaro No19 Ship Investment trun -7,38%, saham Badaro No 3 Ship Investment turun -6,63%.
Sementara indeks kospi berjangka terpantau juga melemah, turun -0,25 poin atau -010% pada 247.35, dimana pada penutupan sebelumnya berada pada 247.60.
Untuk perdagangan selanjutnya pada perdagangan esok hari, akan dirilis data indikator ekonomi Consumer Confidence November, yang diindikasikan berdasarkan konsensus ekonom akan meningkat pada posisi 107, meningkat dari posisi sebelumnya pada 105.
Namun perlu diperhatikan banjir data indikator ekonomi AS malam nanti yang diindikasikan positif, tentunya akan menguatkan bursa saham AS dan dapat mendukung penguatan bursa Asia.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan saham selanjutnya indeks Kospi berpotensi bergerak sideways dan berpotensi menguat merespon positifnya data indikator ekonomi Korea Selatan dan juga AS. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 246.41-245.43 dan kisaran Resistance 248.47-249.90
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang