Hari Jatuhnya Pesawat Rusia di Turki, Suku Bunga Tetap dan Kurs Anjlok

510

Perdagangan pasar saham dan keuangan global semalam dikejutkan dengan jatuhnya pesawat tempur Rusia di daerah Turki sehingga menimbulkan kekhawatiran permasalahan geopolitik baru bagi pasar yang berdampak naiknya harga komoditas seperti minyak dan juga emas.

Pada hari terjadinya peristiwa tersebut, bank sentral negara Turki yang berada di Eropa bagian timur ini mengumumkan hasil rapat bulanan Komite Kebijakan Moneter Bank sentral Turki (CBRT) yang umumkan kebijakan moneter terbarunya.

Suku bunga acuan bank sentral tersebut ditetapkan tidak berubah  untuk bulan kesembilan berturut-turut di posisi 7,5 persen.  Selain itu juga  bank sentral Turki memutuskan untuk mempertahankan tingkat repo satu minggu di 7,5 persen. Suku bunga pinjaman overnight tidak berubah di 10,75 persen dan tingkat pinjaman sebesar 7,25 persen.

Turkey Interest Rate

Keputusan ini ditetapkan oleh MPC CBRT mengingat dampak dari ketidakpastian di pasar global pada ekspektasi inflasi dan memperhitungkan volatilitas energi dan harga pangan yang belum diolah. Dan untuk keputusan kebijakan moneter masa depan juga akan tergantung pada prospek inflasi.

Pada bulan Oktober, inflasi negara ini turun  menjadi 7,60 persen dari 7,90 persen pada bulan sebelumnya dengan inflasi inti melonjak menjadi 8,9 persen. Untuk pertumbuhan ekonomi negara ini periode kuartal ketiga baru diumumkan bulan depan, PDB kuartal kedua Turki di posisi 3,8 persen yang naik dari kuartal sebelumnya.

Untuk nilai kurs mata uang negara tersebut-Lira Turki (TRY), anjlok terhadap dollar sejak perdagangan akhir pekan lalu. Dan hari ini kurs anjlok 0,21 persen menjadi 2.8833 TRY per dollar AS.

 

 

H Bara/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here