Kekuatan kurs dollar Singapura selama 2 hari perdagangan berturut akhirnya terkuras pada awal perdagangan hari Kamis (26/11) terhadap dollar AS yang pagi ini dibuka pada posisi yang sama dengan penutupan perdagangan sebelumnya. Kurs Singapura masih mampu ungguli dollar kemarin meski sentimen negatif mendera, yaitu turunnya data PDB dan current account Q3.
Untuk pergerakan hari ini, kurs Singapura kembali didera sentimen negatif yang datang dari data produksi industri bulan Oktober. Data tersebut diperkirakan akan melanjutkan kontraksi data sebelumnya sehingga berpotensi semakin melemahkan pergerakan kurs.
Namun terhadap kurs Rupiah, dollar SGD berusaha melanjutkan tekanan namun terhenti diawal perdagangan pagi ini yang dibuka melemah terhadap Rupiah. Setelah pasar spot bergerak tampak kurs Singapura menguat kembali.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (01:00:11 GMT) bergulir di kisaran 1.4066 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.4051. Pada perdagangan sebelumnya pair ini menutup harian dengan bearish yang berakhir di 1.4051.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir naik di kisaran 9761,64 setelah perdagangan sebelumnya ditutup 9752,73. Namun berdasarkan kurs BI transaksi antar bank kemarin harga jual dollar Singapura naik menjadi 9,773.81 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9,745.62.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pair USDSGD berpotensi bullish, dan berdasarkan harga tinggi perdagangan sebelumnya di 1.4109 dan posisi rendah di 1.4022 pair ini berpotensi berakhir rebound.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang