Penjualan Bisnis Ritel Bangkit Dari Kontraksi

540

Nampaknya ada sedikit harapan bagi pertumbuhan ekonomi Jepang di sisa tahun 2015 ini, setelah alami resesi ekonomi pada kuartal ketiga yang berakhir bulan September lalu.  Meski kinerja manufaktur industri negeri tersebut menurun secara tahunan dalam 4 bulan berturut namun kinerja bisnis ritel Jepang pada bulan Oktober lalu alami lonjakan.

Kementrian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) melaporkan penjualan bisnis ritel negeri tersebut pada bulan Oktober menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Bisnis ritel Jepang meningkat ke posisi 1,8 persen setelah bulan September 2015 lalu kontraksi di posisi 0,8 persen.

Japan Retail Sales YoY

Pulihnya laju penjualan ritel Jepang ini memperkuat pandangan Bank Of Japan (BOJ) bahwa belanja konsumen dalam negeri akan menjadi driver pertumbuhan ekonomi di Jepang hingga sisa akhir tahun ini. 

Rilis positif ini diprediksi akan memberi ruang gerak yang cukup besar bagi BOJ untuk mengaplikasikan kebijakan-kebijakan selanjutnya demi mencapai target inflasi yang sudah ditetapkan.  Oleh karena itu dengan keluarnya data ini para pembuat kebijakan memprediksi kenaikan upah dan rendahnya biaya bensin akan meningkatkan pendapatan rumah tangga sehingga belanja konsumen domestik akan semakin terdorong.

Melihat adanya potensi pertumbuhan yang bagus dari belanja konsumen dan belanja swasta, BOJ menegaskan bahwa mereka masih belum memiliki rencana untuk memperluas stimulus moneternya dalam waktu dekat.

 

 

 

 

H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here