Kementrian Perdagangan dan Industri Singapura hari Senin (4/01/16) mengumumkan data advanced pertumbuhan ekonomi Singapura (PDB) pada kuartal keempat 2015 yang alami pertumbuhan lebih pesat dari kuartal sebelumnya bahkan melampaui proyeksi. Ekspansi ekonomi negara tetangga Indonesia ini disupport oleh kinerja sektor jasa dan konstruksi di tengah masih lesunya bisnis manufaktur negeri tersebut.
Data PDB yang diumumkan pagi tadi menunjukkan peningkatan 2 persen pada periode kuartal keempat setelah kuartal sebelumnya PDB bertumbuh 1,8 persen, dan sebelumnya data PDB ini diperkirakan akan alami penurunan ke posisi ekspansi 1,3 persen.
Kinerja bisnis sektor jasa alami ekspansi di 3,2 persen pada secara tahunan pada kuartal keempat, lebih rendah dari pertumbuhan 3,4 persen pada kuartal sebelumnya. Ekspansi ini didukung oleh pertumbuhan perdagangan grosir & eceran dan sektor keuangan & juga asuransi.
Ekspansi PDB disupport juga oleh kinerja sektor konstruksi yang meningkat sebesar 2,2 persen secara tahunan pada kuartal keempat, peningkatan dari pertumbuhan 1,1 persen pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan didukung oleh kegiatan konstruksi sektor publik.
Namun penyumbang terbesar PDB Singapura masih alami kontraksi, yaitu sektor manufaktur dimana indikatornya mengalami kontraksi 6,0 persen secara tahunan pada kuartal keempat, setelah periode sebelumnya turun 5,9 persen. Kontraksi ini terbebani oleh penurunan output dari pabrikan elektronik, serta spare part peralatan transportasi .
Kantor Kementrian tersebut juga umumkan data PDB untuk basis kuartalan yang alami lonjakan, dimana pada kuartal keempat perekonomian tumbuh sebesar 5,7 persen dari ekspansi 1,7 persen pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan secara kuartalan ini disumbang oleh kinerja sektor jasa yang naik 6,5 persen, meningkat dari pertumbuhan 2,9 persen pada kuartal sebelumnya. Sektor konstruksi bertumbuh 7,0 persen, setelah kuartal sebelumnya kontraksi 4,9 persen. Dan kinerja manufaktur menyusut 3,1 persen, lanjutkan kontraksi 3,5 persen pada kuartal sebelumnya.
Lalu untuk penghitungan PDB secara kumulatif sepanjang tahun 2015, perekonomian diperkirakan tumbuh sebesar 2,1 persen atau melambat dari 2,9 persen pada tahun 2014. Meski data tahunan ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 2 persen namun pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2015 merupakan pertumbuhan yang terburuk terendah sejak 2009.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang