Perekonomian Korea Selatan pada akhir tahun 2015 tampak melaju sejak kuartal ketiga lalu dilaporkan PDB meningkat dari kuartal-kuartal sebelumnya di tahun 2015. Kondisi ini terlihat juga dari naiknya tingkat inflasi bulan Desember serta bertumbuhnya kinerja manufaktur bulan Desember. Dan data yang membuktikan lajunya ekonomi Korsel siang ini ditambah dengan laporan bank sentral Korea untuk data neraca pembayaran yang juga membaik.
BOK umumkan kepada publik Korea hari Selasa (5/01) bahwa neraca pembayaran negeri tersebut berhasil kembali mencetak surplus pada bulan November bahkan meningkat dari surplus bulan sebelumnya. Surplus current account yang dimiliki Korea Selatan pada bulan tersebut mencapai US$ 9,40 miliar, lebih tinggi dari surplus US$9,1 miliar bulan Oktober .
Berhasil naiknya surplus neraca pembayaran negeri ini disupport oleh berkurangnya arus modal keluar dan defisit neraca perdagangan sektor jasa. Dalam rekening yang menunjukkan arus modal keluar pada neraca tersebut tercatat US$ 8,70 miliar, yang turun dari US$ 11,09 miliar bulan sebelumnya.
Lebih rinci dijelaskan arus dana yang keluar dari investasi langsung mencapi $ 0,90 miliar, turun lebih tajam dari $ 3,50 miliar yang terlihat pada bulan Oktober. Portofolio investasi mencatat arus keluar bersih US$ 5,13 miliar, yang turun dari $ 7,10 miliar bulan sebelumnya.
Pendorong surplus current account selanjutnya, defisit neraca perdagangan sektor jasa menurun dari US$ 1,70 miliar pada bulan Oktober menjadi $ 1,28 miliar. Namun surplus perdagangan barang berkurang menjadi US$ 9,98 miliar dari US$ 10,6 miliar pada bulan Oktober.
Surplus neraca pendapatan utama bertambah dari US$ 0,59 miliar pada bulan sebelumnya ke US$ 0,89 miliar, karena peningkatan pendapatan pada ekuitas. Namun neraca pendapatan sekunder mencatat defisit $ 0,19 miliar.
H Bara/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang