Untuk mengetahui bagaimana kondisi bisnis di Hong Kong pada bulan Desember 2015 lalu, harian Nikkei dan Markit mengumumkan penilaian indeksnya berdasarkan survey yang dilakukan kepada 300 perusahaan swasta negeri tersebut hari Rabu (6/01). Dalam laporan survey tersebut menunjukkan bertambah buruknya kondisi bisnis Hong Kong berdasarkan indeks yang alami kontraksi lanjutan.
Kondisi bisnis di Hong Kong berdasarkan indeks Nikkei PMI bulan Desember alami kontraksi data ke posisi 46,4, melanjutkan kontraksi bulan sebelumnya yang berada di posisi 46,6 pada bulan November. Bertambah buruknya kondisi bisnis kota tersebut pemicu utamanya adalah perlambatan ekonomi di Tiongkok sepanjang tahun 2015.
Indeks PMI Desember terseret oleh penurunan tajam dalam indeks pesanan baru di tengah melemahnya permintaan di Tiongkok, sedangkan persediaan input perusahaan – perusahaan di Hong Kong anjlok parah sejak awal 2009.
Jika melihat grafik diatas pada pertengahan tahun pertama, kondisi bisnis Hong Kong masih menunjukkan kinerja yang menguntungkan namun masuki semester kedua kondisi semakin sulit.
Sebagai informasi, indeks PMI mengukur perubahan dalam output, pesanan baru, pertambahan pekerjaan, waktu pengiriman dan stok barang yang dibeli. Data ini selalu dikeluarkan dalam minggu pertama setiap bulannya untuk data bulan sebelumnya.
H Bara/VMN/VB/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens