Mengakhiri tahun 2015, bagaimana kondisi dunia usaha di Indonesia? Dapatkah dipastikan melambat perkembangannya seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa waktu terakhir ini?
Dari data yang dirilis oleh Bank Indonesia tanggal 8 Januari 2015 melalui Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) triwulan IV 2015 menunjukkan bahwa secara triwulanan mengindikasikan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Nampak dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 3,02 persen lebih rendah dibandingkan triwulan III yaitu 5,06 persen. Perlambatan tersebut antara lain disebabkan oleh kontraksi yang lebih mendalam pada sektor pertambangan dan penggalian dengan SBT (-) 1,18 persen.
Penurunan kegiatan dunia usaha tentunya saling terkait dengan kapasitas produksi terpakai. Hal ini nampak pada angka hasil survey yang menunjukkan rata-rata kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV-2015 sebesar 75,23 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya 75,36 persen. Penurunan terjadi terutama pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan pertanian.
Sektor industri pengolahan meskipun masih berkontraksi namun secara angka membaik dibandingkan kondisi sebelumnya (dari – 0,84 persen menjadi – 0,34 persen). Jika ditelusuri hal ini disebabkan karena kontraksi pada indeks volume pemesanan dan indeks tenaga kerja. Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas perusahaan pada triwulan IV-2015 juga lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya.
Secara umum dari kondisi yang ada dapat diprediksi untuk triwulan I-2016 akan mengalami ekspansi. Ekspansi kegiatan usaha terutama diperkirakan terjadi pada sektor keuangan, real-estate dan jasa perusahaan, menyusul kemudian sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.
Emy Trimahanani/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang