Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Senin (11/01), indeks Shanghai ditutup turun -168,42 poin, atau -5,29 persen, pada 3018. Indeks Shanghai tertekan kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok.
Lihat : Pembukaan Indeks Shanghai Tergerus Kekuatiran Perlambatan Tiongkok
Para ahli mengatakan krisis yang sedang berlangsung di ekonomi terbesar Asia itu akan lebih besar, berimplikasi yang lebih luas kepada prospek ekonomi kawasan.
Taimur Baig, kepala ekonom untuk Asia di Deutsche Bank Research, mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Jumat, kekuatiran ekonomi Tiongkok adalah arus keluar modal, depresiasi nilai tukar, penurunan pasar saham, dan dilema kebijakan.
Baig mencatat bahwa sementara ini mungkin tidak menghentikan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, dengan sebagian besar perekonomian beroperasi secara independen dari pasar saham negara itu, namun itu akan memberikan sentimen, tidak hanya di Cina, tetapi juga di seluruh Asia, menyebabkan kemungkinan deflasi, peningkatan kredit dan tantangan kebijakan.
Kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok juga terlihat dari data indikator ekonomi yang dirilis.
Pelemahan mulai datang setelah data inflasi di bawah target dirilis oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok selama akhir pekan, sementara pasar juga cenderung untuk mengambil isyarat dari pembukaan lemah untuk pasar di seluruh wilayah.
Indeks harga konsumen Tiongkok naik 1,4 persen tahun lalu secara tahunan, jauh di bawah target pemerintah dari 3 persen, ditunjukkan data yang dirilis pada akhir pekan. Harga pangan utama termasuk daging babi dan sayuran naik masing-masing 9,5 persen dan 7,4 persen per tahun secara tahunan, dengan penurunan harga minyak dunia membebani indeks. Harga produsen kontraksi 5,2 persen tahun lalu.
Pasar Saham Tiongkok dihentikan dari semua perdagangan Kamis lalu setelah Indeks CSI 300 turun lebih dari 7 persen memicu pemutus sirkuit pasar untuk kedua kalinya minggu ini setelah hanya sekitar 15 menit senilai perdagangan yang sebenarnya.
Hal ini menyebabkan China Securities Regulatory Commission (CSRC) untuk kemudian menangguhkan sistem untuk menenangkan pasar yang baru-baru ini dilaksanakan. Sistem ini merupakan alat regulasi yang dirancang untuk membatasi seberapa jauh saham bisa jatuh.
Pada penutupan perdagangan bursa Tiongkok, saham Broker turun tajam, dengan saham turun sebanyak 9 persen. Saham Citic Securities turun 6,3 persen. Saham maskapai perdagangan diperdagangkan bervariasi, antara 3,45 persen hingga turun 0,9 persen. Maskapai cenderung melihat dorongan laba ketika harga minyak jatuh.
Pada hari Senin Bank Rakyat China (PBOC) menetapkan yuan yang lebih tinggi dengan menetapkan titik tengah kurs tetap di 6,5626 terhadap dolar. Pada hari Jumat, titik tengah itu tetap di 6,5636. Yuan diperdagangkan pada 6,5818 terhadap dolar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Shanghai masih berpotensi melemah terbatas merespon kondisi perlambatan Tiongkok dan pelemahan minyak mentah. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2968-2891 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3107-3211.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang