Setelah pekan lalu pergerakan Rupiah masih dalam tekanan dollar hingga anjlok 0,65% melanjutkan perdagangan pekan sebelumnya, Bank Indonesia menurunkan kurs Jisdor rupiah dan perdagangan awal pekan pasar spot juga dibuka melemah. Pelemahan kurs ini dipicu oleh aksi pasar global yang memilih aset safe haven.
Sentimen kekhawatiran ekonomi Tiongkok masih berlanjut hingga meski bursa sahamnya akhir pekan lalu ditutup menguat namun pasar melihatnya itu sesaat dan terbukti diawal perdagangan pekan ini bursa saham Tiongkok dibuka melemah.
Lemahnya nilai awal Rupiah pekan ini membuat terjadinya arus keluar dana asing hingga mencetak net sell Rp180 miliar lebih. Aksi asing tersebut kembali menahan IHSG keluar dari zona merah dan anjlok 1,5% dari perdagangan sebelumnya.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini turun 0,02% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13923/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13955/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini dilemahkan ke 13935 dari hari sebelumnya 13874 pada hari Jumat (8/01).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah terus hingga akhir perdagangan sore oleh proyeksi penguatan dollar, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13960 resistance 13901 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens