Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Selasa (12/01), indeks Kospi ditutup turun –22,78 poin, atau -1,19 persen, pada 1,894.84. Pelemahan indeks tertekan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan.
Lihat : Awal Indeks Kospi Didukung Kinerja Positif Sahamnya
Investor saat ini sedang menunggu outlook revisi bank sentral untuk pertumbuhan ekonomi, dengan banyak memprediksi revisi ke bawah dari perkiraan 3,2 persen sebelumnya.
Pada bulan Oktober, Bank Of Korea merevisi perkiraan pertumbuhan untuk negara ekonomi terbesar keempat di Asia pada tahun 2016 menjadi 3,2 persen dari sebelumnya 3,3 persen. Gubernur BOK Lee Ju-yeol baru-baru ini menyatakan perlunya dilakukan revisi dengan adanya risiko penurunan bagi perekonomian.
Memasuki awal 2016, suasana ekonomi telah suram di Korea, karena pasar keuangan mengambil serangkaian pukulan dari peristiwa gejolak pasar saham Tiongkok, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan uji coba bom hidrogen Korea Utara yang semakin membuka jalan sulit di depan.
Perkiraan pertumbuhan dengan ekonom swasta dan bank investasi asing jauh di bawah perkiraan BOK dan Kementerian Keuangan pada masing-masing 3,2 persen dan 3,1 persen.
Proyeksi oleh semua lembaga penelitian swasta lokal berada di kisaran 2 persen, dengan LG Economic Research Institute memiliki prospek pertumbuhan 2,5 persen.
Menurut Korea Center for International Finance, rata-rata untuk perkiraan yang dibuat oleh enam bank investasi asing, termasuk Morgan Stanley dan Citigroup, berada di 2,6 persen, turun 0,8 poin persentase dari perkiraan sebelumnya 3,4 persen.
Sedangkan Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan menyebutkan bahwa perekonomian Korea kemungkinan akan tumbuh sebesar 3,1% tahun ini didasarkan pada harga minyak internasional yang rendah, kelanjutan dari efek kebijakan ekonomi makro dan peningkatan konsums
Pada penutupan perdagangan indeks Kospi, saham-saham yang menjadi pemberat indeks adalah saham Trus Y 7 Reit yang turun -17,16%, saham Hitron Systems turun -14,46%, saham Hansol Artone Paper turun -12,34%, saham Dongbu turun -11,07%, saham Samwha Capacitor turun -8,44%.
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau turun -1,35 poin atau -0,58% pada posisi 230.40, turun dari penutupan sebelumnya pada 231.75.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Kospi berpotensi melemah terbatas merespon kekuatiran pertumbuhan ekonomi Korea Selatan dan pelemahan minyak mentah. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 227.23-224.32 dan kisaran Resistance 233.58-236.32.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang