Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Senin (11/01), indeks Shanghai bergerak sideways, dan ditutup naik 6,48 poin, atau 0,21 persen, pada 3023.19. Penguatan Indeks Shanghai didukung kinerja positif sektor keuangan.
Lihat :Indeks Shanghai Awal Terangkat Dengan Kebijakan PBOC Terhadap Yuan
Sedangkan indeks Shenzhen ditutup naik 0,39 persen setelah sebelumnya jatuh sebanyak 1,45 persen. Indeks CSI 300 naik 0,74 persen.
Sebelum perdagangan dibuka, Bank Rakyat China (PBOC) menetapkan titik tengah kurs tetap yuan di 6,5628 terhadap dolar, mirip dengan kurs tetap Senin dari 6,5626. Pasangan dolar-yuan diperdagangkan 0,07 persen lebih tinggi pada 6,5753.
Lucy Macdonald, kepala investasi untuk ekuitas global di Allianz Global Investors, mengatakan kepada CNBC bahwa volatilitas pasar saat ini dipengaruhi dua hal besar yaitu harga minyak dan pergerakan mata uang Tiongkok.
Pada penutupan perdagangan bursa Shanghai, sektor Keuangan menjadi penggerak indeks Shanghai, dimana saham Orient Securities naik 2,36 persen dan Founder Securities naik 2,39 persen.
Esok hari akan dirilis beberapa data indikator ekonomi Tiongkok.
Balance of Trade Desember, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi $ 53 miliar, turun dari hasil sebelumnya pada $ 54.1 miliar.
Exports (YoY) Desember, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi -8%, turun dari hasil sebelumnya pada -6,8%.
Imports (YoY) Desember, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi -11,5%, turun dari hasil sebelumnya pada -8,7%.
New Yuan Loans Desember, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi CNY 700 miliar, turun dari hasil sebelumnya pada CNY 708,9 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Shanghai masih berpotensi melemah terbatas merespon hasil indikator ekonomi yang menurun dan pelemahan minyak mentah. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2939-2813 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3177-3288.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang