Kurs pound yang sempat menguat diawal perdagangan sesi Asia setelah perdagangan sebelumnya masih menunjukkan perdagangan yang sangat buruk, kembali anjlok melanjutkan bearish parah sejak satu bulan perdagangan sebelumnya. Ditengah gejolak pasar uang global awal tahun, kurs poundsterling tidak miliki dasar yang kuat untuk menguat.
Apalagi secara fundamental kurs pound miliki kinerja yang buruk selain tingkat inflasi yang masih rendah jauh dari target BOE dan rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Sebenarnya beberapa bulan lalu sempat diberitakan bank sentral Inggris akan menaikkan suku bunganya dan berhasil tinggikan pound namun mengingat kondisi ekonomi yang masih miring membuat BOE menunda aksinya tersebut.
Hari ini bank sentral Inggris (BOE) akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya diawal tahun 2016 dalam pertemuan selama 2 hari dewan kebijakan bank sentral tersebut sejak hari Rabu. Namun seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, pengumuman BOE malam ini tidak akan mengubah suku bunga acuannya.
Dari sisi pergerakan indeks dollar AS perdagangan sore ini terpantau masih bertahan di jalur bearish oleh sentimen pasar merespon masih buruknya harga minyak mentah negeri tersebut pasca data pasokan bensin AS yang menekan harga. Namun rilis data unemployment claim malam ini bisa saja memulihkan transaksi dollar.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (11:15:35 GMT) bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lemah pada 1.4408 di awal perdagangan (00.00 GMT), pair GBPUSD turun 24 pips atau 0,2% dan nilai bergulir berada pada 1,4384.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan besok, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat turun lagi ke kisaran support 1.4366 – 1.4325. Namun jika terjadi koreksi akan naik ke kisaran 1.4462.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang