Mengambil momentum pelemahan dollar AS hingga perdagangan sesi Eropa hari Jumat (15/01), kurs euro berhasil rebound dari perdagangan sebelumnya. Secara fundamental ekonomi kawasan Eurozone, sangat sulit bagi kurs mata uangnya menguat ditengah perdagangan yang sempit beberapa hari terakhir.
Namun kekhawatiran pasar global akan kondisi ekonomi dunia yang dipicu buruknya perdagangan pasar keuangan Tiongkok dan anjloknya harga minyak mentah ke posisi paling rendah dalam 13 tahun dibawah kisaran US$30 per barel membuat aset beresiko beralih ke safe haven termasuk juga pada kurs euro.
Dari sisi pergerakan indeks dollar AS perdagangan sore ini terpantau bertambah anjlok setelah diawal perdagangan dibuka lemah oleh profit taking akhir pekan merespon anjloknya harga minyak mentah diawal perdagangan sesi Asia. Dan malam hari beberapa data ekonomi yang akan dirilis diperkirakan dapat semakin menekan dollar.
Pergerakan kurs Euro di sesi Eropa (10:20:35 GMT) bergerak kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka lemah pada 1.0866 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs Euro naik 32 pips atau 0,3% dan nilai bergulir berada pada 1.0898.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan akhir tahun 2015, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD dapat naik ke kisaran resisten 1.0926-1.0989 dan jika tidak tembus akan turun ke kisaran support 1.0818 – 1.0773.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang