Bursa Saham Eropa rally pada awal perdagangan Senin, rebound dari posisi terendah sebelumnya mengabaikan merosotnya harga minyak mentah.
Pan-Eropa STOXX 600 diperdagangkan lebih 1 persen lebih tinggi, dengan semua indeks utama diperdagangkan di zona hijau meskipun volatilitas di pasar Asia terlihat sebelumnya pada penutupan hari Senin.
Pasar telah mengalami salah satu terburuk untuk rekor tahun ini , dengan saham Eropa merosot ke level terendah sejak pertengahan Desember 2014 pada Jumat di tengah kekhawatiran investor dari kekuatiran perlambatan ekonomi global.
Harga minyak mentah turun sebanyak 4 persen pada Senin, dengan patokan internasional Brent berjangka jatuh di bawah $ 28 per barel menyentuh level terendah sejak 2003.
Pasar minyak sedang mempersiapkan untuk ekspor Iran setelah pencabutan sanksi terhadap negara itu selama akhir pekan.
Iran, yang merupakan anggota OPEC, siap untuk meningkatkan ekspor minyak mentah sebesar setengah juta barel per hari, Reuters melaporkan pada hari Minggu, mengutip pernyataan dari wakil menteri minyak negara Iran.
Sedangkan minyak mentah AS baru-baru ini diperdagangkan 2 persen lebih rendah pada $ 28,99 per barel, setelah jatuh 3,6 persen untuk mencapai posisi rendah $ 28,36 per barel, sementara minyak mentah Brent diperdagangkan secara internasional terakhir 1,6 persen turun di $ 28,47 per barel setelah jatuh 4,4 persen menjadi $ 27,67 per barel.
Saham Asia jatuh ke level terendah sejak akhir 2011 pada hari Senin setelah melemahnya data ekonomi AS dan harga minyak anjlok memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi global.
Terpantau saat ini indeks FTSE berada pada posisi 5832.37, naik 28.27 poin atau 0.49%.
Indeks DAX berada pada posisi 9607.06, naik 61.79 poin atau 0.65%.
Indeks CAC 40 berada pada posisi 4240.61, naik 30.45 poin atau 0.72%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan mencermati pergerakan harga minyak mentah yang berpotensi melemah dengan kekekuatiran ekspor Iran yang menambah kekenyangan pasokan minyak mentah global. Hal ini bisa menekan bursa Eropa, sementara belum ada data indikator ekonomi Eropa yang dapat membantu penguatan bursa Eropa. Juga masih ada tekanan dari Tiongkok, dimana besok akan dirilis data indikator ekonomi yang diindikasikan negatif.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang