Dalam setahun terakhir, bank sentral Tiongkok (PBoC) terus disibukkan dengan kondisi moneter yang ada di negara penduduk terbesar dunia tersebut khususnya 2 pekan pertama tahun ini. Dari awal tahun nilai mata uang Yuan semakin merosot, karenanya PBoC terus intervensi menaikkan kembali mata uang yang kini bersanding dengan mata uang utama global seperti dollar, yen, euro dan poundsterling.
Mengawali pekan ini (18/01) PBoC menaikkan rasio cadangan yuan untuk offshore bank yang berlaku sejak 25 Januari 2015 dari nol ke tingkat rasio yang normal. Dalam pengumuman di situs resminya PBoC tidak menentukan rasionya, tetapi rasio cadangan resmi untuk sebagian besar bank besar Tiongkok di 17% 0,5.
Setelah pengumuman tersebut, yuan berhasil menguat ke 6,5780 terhadap dolar di pasar offshore. Tingkat bunga pinjaman yuan dalam semalam jatuh ke 1,77%, dibandingkan dengan 2,1% pada hari Jumat. Yuan offshore terakhir naik 0,43%. Biaya pinjaman yuan di pasar offshore dalam jangka panjang bergerak lebih tinggi, meskipun, dengan tingkat antar bank satu tahun naik ke rekor 6,897% sedangkan tingkat satu minggu naik menjadi 11,9%.
Beberapa bankir di Hong Kong melihat langkah PBOC sebagai peringatan terhadap taruhan pada penyusutan lebih cepat dari yuan. Bank sentral telah berusaha untuk menjinakkan taruhan bearish dalam beberapa pekan terakhir dengan membeli yuan di pasar offshore via besar, bank-bank BUMN. Tindakan yang pada gilirannya menaikkan suku bunga pinjaman antar bank lepas pantai, yang melonjak setinggi 67% pada satu titik minggu lalu, pada waktu nilai mata telah jatuh pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diharapkan.
Langkah terbaru bank sentral Tiongkok ini akan mencegah onshore penyetoran dana yuan oleh bank di luar negeri dan kemungkinan akan meningkatkan biaya cadangan deposito. Namun disis buruknya, bank-bank asing akan memindahkan depositonya ke luar negeri.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang