Tingkat pengangguran Inggris turun ke level terendah dalam lebih dari sepuluh tahun pada periode 3 bulan yang berakhir bulan November lalu, memperkuat perbaikan dalam pasar tenaga kerja seperti yang Bank of England harapkan. Tingkat pengangguran turun menjadi 5,1 persen, terendah sejak periode 3 bulan yang berakhir bulan Oktober tahun 2005, demikian rilis yang disampaikan Kantor Statistik Nasional Inggris pada Rabu (20/01) di London.
Sementara sebelumnya ekonom memperkirakan tingkat pengangguran tidak akan berubah pada level 5,2 persen. Turunnya pengangguran negara kerajaan ini disebabkan bertambahnya jumlah perekrutan tenaga kerja. Namun meskipun terjadi peningkatan dalam jumlah pekerjaan, terjadi juga pelemahan laju pertumbuhan upah.
Dalam 3 bulan tersebut terdapat 1,67 juta orang menganggur, lebih rendah 110.000 orang dari periode Juni-Agustus 2015 dan lebih rendah 239.000 orang dari satu tahun sebelumnya. Dari jumlah pengangguran tersebut terdapat 8.920.000 orang berusia 16-64 yang tidak aktif secara ekonomi, 93.000 lebih sedikit daripada Juni-Agustus 2015 dan lebih sedikit 172.000 dari tahun sebelumnya.
Hingga November lalu terdapat 31.390.000 orang bekerja, lebih dari 267.000 dari bulan Juni sampai Agustus 2015 dan 588.000 lebih dari tahun sebelumnya. Dari jumlah pekerja tersebut terdapat 22.960.000 yang bekerja fulltime, dan 8.430.000 bekerja part time.
Dari sisi upah karyawan di negara tersebut, membandingkan periode September -November tahun 2015 dengan tahun sebelumnya, upah karyawan di Inggris meningkat 2 persen termasuk bonus (sebelumnya 2,4 persen) dan meningkat 1,9 persen tidak termasuk bonus (sebelumnya 2 persen).
Sebelumnya dilaporkan pada waktu yang sama, jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran berkurang sebesar 4.3K pada bulan Desember 2015 dari -2.2K pada bulan November 2015.
H Bara/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang