Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Rabu (20/01), indeks Kospi ditutup turun 44,19 poin, atau 2,34 persen, pada 1,845.45. Pelemahan indeks Kospi tertekan kinerja buruk saham blue chip di bursa Korea Selatan tergerus sentimen negatif pelemahan minyak mentah dan penurunan proyeksi pertumbuhan global dan Tiongkok.
Lihat : Permulaan Negatif Indeks Kospi Tertekan Pelemahan Minyak Mentah
Selama perdagangan Asia, West Texas Intermediate (WTI) futures turun 3,37 persen pada $ 27,50 per barel,menyentuh level di bawah $ 28 untuk pertama kalinya sejak tahun 2003. Sedangkan harga minyak berjangka Brent turun 2,12 persen pada $ 28,14 per barel setelah melihat keuntungan marjinal selama sesi ASuntuk menutup di $ 28,88.
Badan Energi Internasional mengatakan pada hari Selasa kelebihan pasokan terus meletakkan beban pada pasar minyak dengan sebanyak 500.000 barel tambahan minyak per hari dari Iran.
Pada hari Selasa, Dana Moneter Internasional memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk ketiga kalinya dalam satu tahun, kali ini menjadi 3,4 persen untuk tahun ini, mengatakan pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan permintaan. Dikatakan pertumbuhan di Cina, ekonomi terbesar kedua di dunia, akan melambat menjadi 6,3 persen tahun ini dan 6 persen tahun depan. Sebelumnya pada hari itu, Tiongkok melaporkan pertumbuhan 2015 6,9 persen, dari 7,3 persen pada tahun 2014.
Pada bulan Oktober, Bank Of Korea merevisi perkiraan pertumbuhan untuk negara ekonomi terbesar keempat di Asia pada tahun 2016 menjadi 3,2 persen dari sebelumnya 3,3 persen. Gubernur BOK Lee Ju-yeol baru-baru ini menyatakan perlunya dilakukan revisi dengan adanya risiko penurunan bagi perekonomian.
“Kami membuat bahwa perkiraan (pertumbuhan 3,2 persen) pada anggapan bahwa harga minyak akan tinggal di kisaran $ 50 per barel . Tapi baru-baru ini terjadi penurunan harga minyak internasional yang tajam di luar dari yang kita duga, “kata Lee.
Kekuatiran perlambatan pertumbuhan global menekan saham-saham blue chip Korea Selatan. Samsung Electronics dan saham Posco menurun masing-masing 2,82 persen dan 4,23 persen pada penutupan pasar.
Saham Kepco menelusuri keuntungan awal sebanyak 0,78 persen menjadi ditutup turun 0,19 persen. Laporan-laporan mengatakan pada hari Selasa bahwa Hanul No.1 reaktor tenaga nuklir Korea Selatan secara otomatis ditutup karena masalah teknis. Reuters, mengutip operator reaktor nuklir negara itu Korea Hydro & Nuclear Power, yang dimiliki oleh Kepco, mengatakan tidak ada kebocoran radiasi dan dan dalam kondisi stabil.
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau naik 0,40 poin atau 0,18% pada posisi 224.10, naik dari penutupan sebelumnya pada 223.70.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Kospi berpotensi melemah terbatas merespon data ekonomi domestik terkait penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Korsel dan kekuatiran Tiongkok juga potensi merosotnya harga minyak mentah. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 221.00-218.26 dan kisaran Resistance 227.81-230.41.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang