Pada penutupan perdagangan Selasa (25/01), indeks Hang Seng di Bursa Hongkong ditutup turun -495,63 poin, atau -2,56 persen, pada 18844.51. Pelemahan indeks Hang Seng tertekan pelemahan minyak mentah dan anjloknya bursa Tiongkok.
Lihat :Indeks Hang Seng Bermula Negatif Terganjal Pelemahan Wall Street dan Minyak Mentah
Indeks Hang Seng sore ini berakhir dengan negatif tertekan pelemahan minyak mentah. Harga minyak mentah berjangka AS turun kembali di bawah $ 30 per barel di perdagangan Asia pada Selasa, memperpanjang dekat 6 persen penurunan yang dibuat pada sesi sebelumnya, di tengah berita bahwa produksi Irak mencapai rekor tinggi bulan lalu.
Harga minyak mentah berjangka WTI turun 47 sen, atau 1,55 persen, ke $ 29,87 per barel setelah turun $ 1,85, atau 5,8 persen, lebih rendah pada $ 30,34 per barel. Sedangkan harga minyak entah berjangka patokan global Brent turun $ 1,68 pada $ 30,50 per barel di sesi sebelumnya, berada pada 5,2 persen di bawah harga penutupan Jumat.
Sedangkan anjloknya bursa Tiongkok sebanyak 6% lebih, juga menekan bursa Hong Kong di akhir perdagangan sore hari ini.
Pada akhir perdagangan sore ini, indeks Hang Seng tertekan pelemahan saham-saham energi. Saham CNOOC Ltd ditutup turun -7,15%, saham PetroChina Co Ltd turun -5,60%, saham China Petroleum & Chemical Corp turun -5,59%, saham Kunlun Energy Co Ltd turun -4,54%, saham China Shenhua Energy Co Ltd turun -4,27%.
Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng terpantau turun -360% poin atau -1,87% pada 18,878.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,238.00.
Sore ini akan dirilis data Balance of Trade Desember yang diperkirakan melemah dari hasil sebelumnya. Juga data Exports (YoY) dan Imports (YoY) Desember yang diperkirakan menguat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya masih berpotensi melemah terbatas merespon potensi melemahnya bursa Tiongkok dan minyak mentah. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 18.425-17.934 dan kisaran Resistance 19.406-19.979.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
