Mengakhiri perdagangan forex hari kedua pekan ini dini hari tadi (27/01), mata uang komoditas global seperti dollar canada dan aussie memimpin penguatan perdagangan dengan pelemahan indeks dollar menghiraukan data ekonomi AS yang dirilis semalam.
Penguatan harga minyak perdagangan kemarin hingga naik pada kisaran US$30 menerima sentimen positif dari pasar akan harapan Rusia dan OPEC akan semakin sepakat mengurangi pasokan minyak mentah global yang selama ini menyebabkan harga minyak anjlok terus hingga ke posisi terendah dalam 13 tahun terakhir.
Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap major currencies berakhir menurun melanjutkan perdagangan sebelumnya oleh kehati-hatian pasar menanti hasil rapat FOMC yang berakhir malam nanti. Namun pasar sudah memperkirakan the Fed tidak akan mengubah suku bunganya setelah akhir tahun sudah menaikkannya, dikarenakan kondisi ekonomi global yang kurang kondusif.
Tingginya minat perdagangan aset berisiko merespon kenaikan harga minyak diatas membuat beberapa kurs berpijak untuk menguat setealh diawal perdagangan kemarin sempat melemah. seperti poundsterling berhasil rebound disesi AS semalam. Euro dan yen menjadi terpuruk oleh tingginya perdagangan aset beresiko tersebut.
Untuk sentimen positif dollar yang tidak mampu mengangkat kurs tersebut semalam datang dari survey Conference Board yang melaporkan data survey sentimen konsumenn terhadap kondisi ekonomi AS pada bulan Januari. Data yang yang dilaporkan menunjukkan peningkatan dari periode sebelumnya bahkan dari ekspektasi kenaikan dari ekonom.
Dan untuk pergerakan sepanjang hari ini, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya pasar fokus pada hasil rapat FOMC yang akan diumumkan pada Kamis dini hari besok. Sedang di pasar Asia akan ada data inflasi Australi sedang sesi Eropa akan dirilis data GFK Jerman dan BBA mortgage Inggris.
Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asidoe Situmorang
