Mengakhiri perdagangan forex hari ketiga pekan ini, Jumat dini hari tadi (27/01), mata uang Amerika Serikat kembali mencetak pelemahan empat hari berturut setelah sempat diawal perdagangan kemarin hingga sesi Eropa keberuntungan masih melingkupinya, namun setelah beberapa data ekonomi dirilis dollar buntung kembali.
Dan yang menjadi kurs paling untung perdagangan Kamis (28/01) yaitu kurs komoditas seperti aussie dollar dan juga dollar Canada, yang menerima suntikan kekuatan dari kenaikan harga minyak mentah. Akibatnya aussie berhasil rally selama 3 hari berturut. Biasanya kenaikan harga minyak mensupport dollar AS namun buruknya data ekonomi yang dirilis semalam menekan lebih kuat.
Data ekonomi yang menghajar dollar semalam yaitu data core durable goods order bulan Desember yang menunjukkan data kontraksi lanjutan yang lebih parah dimana periode sebelumnya ada di posisi -0,1% menjadi -1,2%. Sentimen data ini lebih kuat meski setelah itu dirilis data unemployment claims pekan lalu menunjukkan data yang positif.
Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap major currencies berakhir menurun untuk melanjutkan perdagangan sebelumnya yang telah melemah 3 hari berturut. Mengambil momentum pelemahan dollar menjadi pijakan kuat bagi euro dan poundsterling, euro berhasil lanjutkan rally 4 hari berturut.
Untuk pound mendapat tenaga kuat dari data prelim PDB Inggris kuartal terakhir tahun 2015 lalu, dimana PDB Inggris kuartal keempat tahun lalu naik ke 0,5% setelah kuartal sebelumnya naik 0,4%. Data yang dirilis semalam sesuai dengan ekpektasi kenaikan yang disimpulkan ekonom.
Dari rival-rival dollar, hanya yen yang tidak mampu bangkit melawan dollar ditengah buruknya fundamental dollar. Untuk perdagangan yen, pasar berhati-hati menanti keputusan BOJ pagi ini terhadap kebijakan moneternya.
Lens Hu/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang