Rupiah Cetak Penguatan 3 Pekan Berturut Lawan Dollar

971

Hingga penutupan perdagangan pasar valas tanah air hari Jumat (29/01), penguatan  rupiah yang terjadi sejak  perdagangan pagi berhasil bertahan hingga sore ini. Pulihnya pasar keuangan global pasca kenaikan harga minyak mentah dunia membuat pelaku pasar keuangan global kembali melanjutkan investasinya di tanah air, pasar optimis investasi di negara emerging market seperti Indonesia cukup menguntungkan mereka.

Kuatnya rupiah di sesi siang dipicu oleh sentimen the Fed tidak menaikkan kembali suku bunganya yang akan mencerahkan pasar keuangan emerging market. Penguatan rupiah dari pagi  ke sore telah membuat asing menambah aksi beli saham kapital besar  dan  mencetak net buy  sebesar Rp1,42 triliun. Sebelumnya sejak siang  terbentuk net buy hingga Rp405  miliar, dan akhirnya berhasil membuat  IHSG menguat 0,27% pada 4615,16.

Pergerakan kurs Rupiah  di pasar spot sore ini menguat  0,68% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13778/US$ setelah  dibuka kuat pada level Rp13825/US$.  Penguatan  kurs siang ini seiring dengan penguatan  yang dilakukan BI terhadap   kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.

Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia   hari ini diperkuat  ke 13846  dari hari sebelumnya 13889 pada hari Kamis  (28/01), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat  ke posisi 13,915.00  dari posisi 13,958.00 perdagangan sebelumnya.

Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan pekan depan,  analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen optimisme investasi di tanah air meskipun hingga sesi berakhir dollar AS terus menguat. Pekan ini rupiah berhasil mencetak penguatan mingguan 3 pekan berturut.

 

 

 

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here