Hingga penutupan perdagangan pasar valas tanah air hari Jumat (29/01), penguatan rupiah yang terjadi sejak perdagangan pagi berhasil bertahan hingga sore ini. Pulihnya pasar keuangan global pasca kenaikan harga minyak mentah dunia membuat pelaku pasar keuangan global kembali melanjutkan investasinya di tanah air, pasar optimis investasi di negara emerging market seperti Indonesia cukup menguntungkan mereka.
Kuatnya rupiah di sesi siang dipicu oleh sentimen the Fed tidak menaikkan kembali suku bunganya yang akan mencerahkan pasar keuangan emerging market. Penguatan rupiah dari pagi ke sore telah membuat asing menambah aksi beli saham kapital besar dan mencetak net buy sebesar Rp1,42 triliun. Sebelumnya sejak siang terbentuk net buy hingga Rp405 miliar, dan akhirnya berhasil membuat IHSG menguat 0,27% pada 4615,16.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini menguat 0,68% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13778/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13825/US$. Penguatan kurs siang ini seiring dengan penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13846 dari hari sebelumnya 13889 pada hari Kamis (28/01), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13,915.00 dari posisi 13,958.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan pekan depan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen optimisme investasi di tanah air meskipun hingga sesi berakhir dollar AS terus menguat. Pekan ini rupiah berhasil mencetak penguatan mingguan 3 pekan berturut.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens