Indeks Kospi Bukukan Kenaikan Mingguan 1,7%, Namun Bulanan Masih Negatif

1008
Photo by Vibizmedia

Indeks Kospi di Bursa Korea Selatan, membukukan hasil positif secara mingguan pada pekan lalu, naik 1,7%. Namun secara bulanan, indeks Kospi masih mencatatkan hasil negatif -2,5%.

Penguatan indeks Kospi pekan lalu banyak terbantu kenaikan harga minyak mentah, juga harapan stimulus The Fed dan BOJ, dan ditutup akhir pekan kemarin dengan positif setelah BOJ mengeluarkan stimulus kebijakan suku bunga negatif. Dari sentimen dalam negeri, yang mendukung adalah penguatan mata uang Won terhadap dollar AS.

Namun secara bulanan, indeks Kospi masih melemah. Pelemahan terjadi lebih banyak dari kondisi ekonomi domestik, mulai dari pernyataan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga hasil pertumbuhan ekonomi dirilis, pasar Korea Selatan menghadapinya dengan kecemasan.

Bank sentral Korea Selatan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2016 dan menetapkan tingkat suku bunga tidak berubah Kamis (14/01), mengutip meningkatnya ketidakpastian global, utang rumah tangga dan kemerosotan harga minyak.

Dewan kebijakan moneter Bank of Korea menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi terbesar keempat di Asia untuk 3 persen dari 3,2 persen tiga bulan sebelumnya.

Bank of Korea (BOK) mempertahankan suku bunga acuan tetap pada 1,5% dengan pertimbangan berbagai sentimen negatif yaitu melonjaknya utang rumah tangga, volatilitas di pasar Tiongkok dan harga minyak mentah rendah.

Pada 30 September, total hutang rumah tangga Korea Selatan melonjak ke 1.166 triliun won ($ 962.800.000.000), tumbuh pada laju percepatan 10,4 persen pada 2015 dari 8,7 persen pada 2011.

Hingga akhirnya dirilis pertumbuhan ekonomi Korsel yang tercatat menurun seperti perkiraan. Data pertumbuhan ekonomi Korea Selatan kuartal IV yang melambat, tertekan goyahnya sektor konstruksi dengan merosotnya transaksi rumah dan belanja pemerintah yang lebih rendah pada infrastruktur pada kuartal terakhir tahun lalu, data bank sentral menunjukkan hari Selasa (26/01).

Produk domestik bruto (PDB) naik 0,6 persen selama periode Oktober-Desember dari tiga bulan sebelumnya, menurut Bank of Korea (BOK). Turun setengah dari pertumbuhan 1,3 persen pada kuartal ketiga, yang merupakan angka tertinggi sejak kuartal kedua 2010.

Demikian juga terlihat pelemahan minyak mentah cukup berpengaruh menjadi penekan ekonomi Korea Selatan.

Pada awal bulan Januari ini, yang juga sempat menekan bursa Korsel adalah ketegangan geopolitik di semenanjung Korea dengan dilakukannya uji coba bom hidrogen oleh Korea Utara, yang memicu ketegangan yang menekan perdagangan saham di Korea Selatan.

Bagaimana pergerakan indeks Kospi pekan ini?

SENTIMEN POSITIF

Exports (YoY) Januari, diindikasikan meningkat dari hasil penurunan sebelumnya

Imports (YoY) Januari, diindikasikan meningkat dari hasil penurunan sebelumnya

 

SENTIMEN NEGATIF

Inflation Rate (YoY) Januari, diindikasikan turun dari hasil sebelumnya

Inflation Rate (MoM) Januari, diindikasikan turun dari hasil sebelumnya

Current Account Desember, diperkirakan turun tipis dari hasil sebelumnya

Balance of Trade Januari, diperkirakan turun tipis dari hasil sebelumnya

Nikkei Manufacturing PMI Januari, diindikasikan turun dari hasil sebelumnya

 

Perlu juga diperhatikan pergerakan harga minyak mentah yang diperkirakan akan menguat pekan ini terkait rencana Rusia dan OPEC untuk memotong produksi minyak mentah untuk mengurangi kelebihan pasokan minyak mentah global yang sudah terjadi. Demikian juga Rabu minggu depan ini akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS yang diperkirakan menurun dari hasil sebelumnya, dapat mengangkat harga minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan akan terjadi pergerakan naik turun dari indeks Kospi, dimana akan ada tarik menarik antara hasil ekonomi domestik yang didominasi pelemahan dengan perkiraan kenaikan harga minyak mentah. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 228.16-224.16 dan kisaran Resistance 236.58-240.83

 

Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here