Market Outlook 1-5 Februari 2016

671

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau menguat seiring dengan rilis dari Moody’s yang mempertahankan investment grade bagi Indonesia serta bursa kawasan yang merangkak naik, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat, sesuaiprediksi, kelevel 4,615.16.

Untuk minggu berikutnya ini (1-5Februari) IHSG masih berpeluang menanjak namun kemungkinan akan dihadang aksi profit taking singkat. Secara mingguan,IHSG berada antara resistance level di posisi 4640 dan 4700, sedangkan support di level 4408 dan kemudian 4330.

Mata uang rupiah seminggu lalu terpantau kembali menguat dengan pengumuman positif dari Moody’s walaupun masih terjadi penguatan nilai dollar secara global, di mana secara mingguan rupiah menguat tipis ke level 13,770. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,025 dan 14,133, sementara support di level 13,575 dan 13,420.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting, termasuk rilis Non-Farm Employment Change serta pengumuman suku bunga dari Bank Sentral Australia dan Inggris. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•    Dari kawasanAmerika: berupa rilis data ISM Manufacturing PMI pada Senin malam; dilanjutkan dengan rilis ADP Non-Farm Employment Change dan ISM Non-Manufacturing PMI pada Rabu malam; disambung dengan data tenaga kerj aUnemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate pada Jumatmalam.
•    Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing PMI Inggris pada Seninsore; diteruskan dengan rilis MPC Official Bank Rate Votes dan Official Bank Rate BOE Inggris pada Kamis sore yang diperkirakan bertahan di level 0.50%.
•    Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis Manufacturing PMI China pada Senin pagi; kemudian pengumuman Cash Rate dari bank sentral Australia pada Selasa pagi yang diperkirakan bertahan di level 2.00%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihatstabildandalam bias menguatolehdata GDP Amerika yang dirilissesuaiprediksi, di mana secara mingguan index dollar AS terpantaustabil di sekitarlevel 99.500. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau menguatterbataspada1.0833. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level supportpada 1.0715dan 1.0525 sementararesistancepada 1.1060dan kemudian 1.1350.

Poundsterling minggu lalu terlihat turun terbatas kelevel 1.4251 terhadap dollar, sekitar posisi terendahnya dalam 5.5 tahun terakhir. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4080 dan kemudian 1.4050 sedangkan resistance pada 1.4560 dan 1.4850. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguatkelevel 120.07. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 123.70 dan 125.84, serta support pada 116.00 serta level 115.80. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menanjak ke level 0.7079. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.6830 dan 0.6775, sementara resistance level di 0.7175dan 0.7325.

Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat sebagai reaksi atas keputusan Bank of Japan (BOJ) untuk mengambil kebijakan suku bunga negative  dalam melanjutkan kebijakan moneter longgarnya. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau mengalami penguatan ke level 17518. Rentang pasar saat ini antara level resistancedi level 17590dan 18550, sementara support pada level 16020dan lalu 15280. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguatke level 19683. Minggu ini akan berada antara level resistance di 20240 dan 21015, sementara support di 18545 dan 18040.

Bursa saham Wallstreet minggu lalu terpantau kembali membukukan penguatan sebagai reaksi atas keputusan Bank of Japan (BOJ) yang secara mengejutkan mengambil kebijakan suku bunga negatif untuk pertamakalinya. Dow Jones Industrial secara mingguan menguatke level 16,445.23, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 16665 dan 16875, sementara supportdi level 15445dan 15305. Index S&P 500 minggu lalu menguatke level 1,934.65dengan berikutnya rangepasar antara resistancedi level 1950 dan 2025, sementara supportpada level 1807 dan 1790.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat membukukan gain bulanan tertinggi dalam setahun terakhir, sehingga berakhir dalam harga emas dunia yang menguat kelevel $1117.60 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1130dan berikut $1150, serta support pada $1070dan $1055. Di Indonesia, harga emas terpantau naikkelevel Rp491,321.

Pasar yang bergejolak terus belakangan ini membuat sejumlah forum diskusi digiatkan di antarakalangan investor.“Pasar ini sebenarnya mau kemana?” begitu yang sering jadi topik hangat diskusi. Memang benar, hanya si pasar sendiri yang tahu pergerakan pasar. Namun demikian, perilaku pasar dapat dipelajari juga, bukan?

Bagimereka yang telah lama berpengalaman merasakan denyut naik turunnya pasar, biasanya akan cukup bijak untuk melihat pasar dari sudut “bird-eye view”. Vibiznews.com pastinya punya kapabilitas itu sebagai media spesialisasi investasi yang berpengalaman. Mari bersama kami memanfaatkan gerak pasar dan jadilah investor yang ‘profitable’. Tetaplah bersama kami, Anda akan terbantu dalam pengambilan keputusan investasi Anda. Terimakasih pembaca karena telah setia bersama kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!  

 

alfredBy Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

 

 

 

 

 

Editor: Jul Allens

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here