Indeks Shanghai Berakhir Turun Mengabaikan Stimulus Perumahan

606
bursa shanghai

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Rabu (03/02), indeks Shanghai ditutup di zona negatif, turun -9,72 poin, atau -0,35 persen, pada 2739.85Pelemahan indeks Shanghai mengabaikan kebijakan pemerintah Beijing yang menurunkan uang muka dalam pembelian rumah. Indeks Shanghai tertekan pelemahan harga minyak mentah.

Lihat : Indeks Shanghai Berawal Negatif Tergerus Pelemahan Minyak Mentah

Pemerintah Tiongkok menyatakan akan memungkinkan bank untuk mengurangi persyaratan uang muka untuk pembeli rumah pertama kali di kota-kota besar, menurut pernyataan Bank Rakyat China (PBOC), Selasa (02/02), menandai upaya terbaru oleh pemerintah Tiongkok untuk menopang ekonomi yang melambat.

Dalam pernyataan yang dimuat di situs bank sentral, hipotek minimum uang muka yang diperlukan dari pembeli rumah pertama kali “pada prinsipnya menjadi 25 persen, tapi bisa menjadi 5 persen lebih rendah”.

Untuk keluarga yang memiliki properti dan belum membayar kembali pinjaman yang ada, uang muka pada properti kedua dapat diturunkan menjadi 30 persen, dari 40 persen, PBOC menambahkan.

Namun stimulus tersebut belum cukup untuk menguatkan indeks Shanghai hari ini. Pelemahan minyak mentah masih menjadi penekan bursa Tiongkok hingga akhir perdagangan saham hari ini.

Demikian juga pagi tadi telah dirilis sebuah ukuran aktifitas jasa swasta Tiongkok tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat di bulan Januari, menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan pemerintah mendukung pertumbuhan di beberapa bagian perekonomian.

Indeks Caixin Services PMI Tiongkok naik menjadi 52,4 pada Januari, dibandingkan dengan 50,2 pada bulan Desember, Caixin Media Co dan perusahaan riset Markit mengatakan Rabu, menunjuk pemulihan di luar sektor manufaktur. Pembacaan hasil ini adalah yang tertinggi dalam enam bulan.

Namun hasil positif sektor jasa ini belum mampu mengangkat perdagangan saham di bursa Tiongkok.

Harga minyak mentah memperpanjang penurunan dalam sesi perdagangan Asia pada Rabu (03/02), tergerus lonjakan persediaan minyak mentah AS pekan lalu lebih dari setengah miliar barel dan Iran berencana untuk meningkatkan ekspor pada bulan Maret. Ramalan cuaca lebih ringan selama delapan minggu terakhir AS  November-Maret musim dingin yang hangat juga telah mengurangi harapan permintaan.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), turun 27 sen menjadi $ 29,61, setelah mengakhiri sesi sebelumnya turun $ 1,74, atau 5,5 persen. Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April merosot 25 sen menjadi $ 32,47 per barel pada 0204 GMT, setelah turun $ 1,52, atau 4,4 persen sebelumnya.

Malam nanti juga akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS, yang diindikasikan menurun dari perkiraan. Hasil ini diperkirakan akan mengangkat harga minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai berpotensi menguat terbatas jika perkiraan kenaikan harga minyak mentah terealisir. Namun juga investor masih menantikan stimulus lanjutan dari pemerintah Tiongkok untuk menguatkan ekonominya. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2613-2501 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2827-2939.

 

Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here