Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Rabu (03/02), Indeks Shanghai dibuka negatif, terpantau turun -41,25 poin atau -1,50 persen pada 2708.32. Pelemahan indeks Shanghai terpengaruh pelemahan harga minyak mentah.
Lihat : Indeks Shanghai Berakhir Naik Terdukung Tindakan PBOC Menguatkan Pasar Keuangan
Harga minyak mentah turun pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (03/02), setelah data dari American Petroleum Institute menunjukkan 3,8 juta peningkatan persediaan.
Harga minyak mentah berjangka WTI untuk kontrak bulan depan sempat jatuh pada $ 29,63 per barel, dan setelah itu ditutup turun pada $ 29,88 per barel, turun 5,5 persen, atau $ 1,74. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April turun $ 1,79, atau 5,23 persen, ke $ 32,43 per barel, setelah menyentuh rendah $ 32,23, turun 5,9 persen, dalam sesi perdagangan.
Pagi ini dirilis sebuah ukuran aktifitas jasa swasta Tiongkok tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat di bulan Januari, menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan pemerintah mendukung pertumbuhan di beberapa bagian perekonomian.
Indeks Caixin Services PMI Tiongkok naik menjadi 52,4 pada Januari, dibandingkan dengan 50,2 pada bulan Desember, Caixin Media Co dan perusahaan riset Markit mengatakan Rabu, menunjuk pemulihan di luar sektor manufaktur. Pembacaan hasil ini adalah yang tertinggi dalam enam bulan.
Namun hasil positif sektor jasa ini belum mampu mengangkat perdagangan saham di Tiongkok.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai berpotensi melemah terbatas merespon kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok lebih lanjut. Namun jika pemerintah Tiongkok memberikan stimulus lebih lanjut yang menguatkan ekonomi Tiongkok, maka akan mengangkat indeks Shanghai. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2613-2501 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2827-2939.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
