Pergerakan kurs pound yang sempat melemah pada perdagangan sesi Asia oleh rebound dollar, akhirnya berhasil menguat kembali pada perdagangan sesi Eropa Kamis (4/02) oleh momentum pelemahan dollar AS terhadap semua major currencies oleh sentimen susahnya the Fed melakukan ekspansi suku bunga lanjutannya, meskipun pasar pesimis menanti hasil keputusan suku bunga BOE yang akan dirilis malam ini.
Secara fundamental poundsterling memiliki kinerja yang mengecewakan sehingga sulit bagi kurs ini rally, selain buruknya data inflasi negeri tersebut juga rencana keluar dari Uni Eropa tahun ini menjadi pemberat gerak pound. Namun beberapa hari ini berhasil menguat oleh lemahnya rival utamanya dollar AS.
Dari sisi pergerakan dollar AS terhadap rival-rivalnya, indeks dollar menunjukkan pergerakan negatif dengan proyeksi terancam semakin jeblok oleh perkiraan buruknya data ekonomi AS yang akan dirilis seperti data klaim pengangguran pekan lalu yang menunjukkan peningkatan data serta data pesanan pabrik bulan Desember yang diindikasikan menunjukkan data yang lebih rendah dari periode sebelumnya.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (11:05:35 GMT) bergerak kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka pada 1.4603 di awal perdagangan (00.00 GMT), pair GBPUSD naik 51 pips atau 0,5% dan nilai bergulir berada pada 1,4654.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan besok, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat naik lagi ke kisaran resisten 1,4706 – 1,4810. Namun jika terjadi koreksi akan turun ke kisaran 1.4441.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang