Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Jumat (05/02), indeks Kospi bergerak flat, ditutup naik tipis 1,53 poin, atau 0,08 persen, ke 1917.79. Penguatan indeks Kospi terpengaruh perdagangan tipis menjelang liburan Tahun Baru Imlek yang terdorong dengan penguatan harga minyak mentah sesi Asia.
Lihat :Pelemahan Awal Indeks Kospi Terangkat Kenaikan Minyak Mentah Sesi Asia
Harga minyak turun 2 persen dalam penutupan Jumat dinihari (05/02), terpicu pelemahan dollar dibayangi oleh skeptisisme upaya anggota OPEC Venezuela untuk melobi produsen minyak mentah untuk penurunan produksi bersama akan berhasil.
Namun harga minyak mentah pada sesi Asia pagi ini naik tipis di perdagangan hari Jumat karena likuiditas Asia memudar menjelang liburan Tahun Baru Imlek di sebagian besar wilayah. Harga minyak mentah Brent diperdagangkan pada $ 34,67 per barel pada 0149 GMT, naik 21 sen dari pemukiman terakhir mereka. Minyak mentah berjangka AS naik 17 sen menjadi $ 31,89 per barel. Kenaikan sesi Asia ini mengangkat indeks Kospi.
Pada penutupan perdagangan sore ini, saham perminyakan S-Oil naik 0,96 persen.
Sedangkan saham Kakao turun 0,37 persen. Perusahaan teknologi aplikasi mobile messaging yang mendominasi Korea Selatan tersebut, melaporkan laba bersih sebesar 10,2 miliar won ($ 8,6 juta) pada kuartal keempat, terjun sekitar 80 persen dari tahun sebelumnya.
Sedangkan kemarin, pemerintah Korea Selatan meluncurkan paket stimulus, termasuk tambahan 6 triliun won (US $ 4,94 juta) belanja publik, untuk meningkatkan ekonomi yang tertekan penurunan ekspor dan pengangguran usia muda yang tinggi, pada hari Rabu (03/02). Paket stimulus tersebut diumumkan oleh kementerian keuangan, setelah ekspornya anjlok 18,5% secara tahunan pada bulan Januari, sebagai penurunan paling tajam selama lebih dari enam tahun. Ekspor menyumbang lebih dari 50% dari PDB, menurut Bank Dunia.
Stimulus yang diberikan pemerintah Korsel diharapkan dapat menguatkan ekonomi yang mulai memasuki perlambatan seperti yang disampaikan Korean development Institute.
Perekonomian Korea menunjukkan tanda-tanda memasuki periode perlambatan yang disebabkan oleh melemahnya konsumsi domestik dan jatuhnya ekspor. “Indikator ekonomi tertentu memperlihatkan penurunan tajam, menandakan perlambatan pertumbuhan,” Korea Development Institute (KDI) mengatakan dalam evaluasi bulanan kondisi ekonomi negara, Kamis (04/02). “Permintaan domestik telah melemah terutama konsumsi pribadi sementara pertumbuhan ekspor merosot lebih jauh.”
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau naik 0,40 poin atau 0,17% pada posisi 234.00, turun dari penutupan sebelumnya pada 233.60.
Untuk merayakan libur Tahun Baru Imlek, pasar saham Korea Selatan akan libur mulai Senin 8 Februari hingga Rabu 10 Februari, dan akan aktif kembali pada 11 Februari.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Kospi pada selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan perlambatan ekonomi Korea Selatan, sehingga perlu stimulus lebih lanjut bagi penguatan ekonomi Korsel. Namun perlu diperhatikan harga minyak mentah, yang jika melemah akan menekan indeks Kospi. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 230.79-227.20 dan kisaran Resistance 237.29-241.23.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang