Membangun optimisme sangat penting, karena dengan optimis maka akan menguatkan langkah untuk maju mencapai tujuan yang diharapkan. Demikian juga dengan optimisme ekonomi Indonesia, merupakan sesuatu yang terus didengungkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Memulai awal tahun 2016, Presiden Jokowi meminta agar tahun 2016 semua pihak optimis bahwa tahun ini akan lebih baik dari tahun 2015. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat membuka perdagangan saham tahun 2016 di Bursa Efek Indonesia, 4 Januari 2016.
Membangun optimisme ekonomi Indonesia juga terus dilakukan oleh Kementerian Keuangan Indonesia. Seperti diketahui, pada tahun 2015, perekonomian Indonesia dibayangi oleh pelemahan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan rendahnya harga minyak dunia. Dan bayangan pelemahan tersebut juga masih terjadi pada awal Januari 2016 ini.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan pada tahun 2016 ini pemerintah telah menyiapkan tiga resep khusus untuk menghadapi tantangan perekonomian global ke depan, yaitu menjaga daya beli masyarakat; mendorong investasi, terutama investasi swasta serta mendorong kualitas belanja pemerintah. Kombinasi ketiga resep ini yang diharapkan menimbulkan optimisme perekonomian Indonesia. Hal tersebut disampaikan Bambang pada pada acara Stakeholders Gathering: Optimisme Perekonomian Indonesia 2016 pada Kamis (4/2) di Kementerian Keuangan, Jakarta.
Untuk menguatkan ekonomi Indonesia, Bambang menyatakan bahwa Pemerintah telah menyiapkan beberapa kebijakan ekonomi tahun ini yang langsung terkait dengan masyarakat. Seperti yang dirilis dalam website Kementerian Keuangan, maka kebijakan ekonomi tersebut antara lain :
Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintah akan terus berupaya menjaga tingkat inflasi. Hal ini dilakukan antara lain dengan mengendalikan harga kebutuhan pokok seperti beras, daging dan lain-lain.
Untuk terus mendorong masyarakat berwirausaha, salah satunya adalah dengan memberikan Kredit Usaha Rakyat berbunga rendah.
Untuk mendorong investasi swasta, pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif fiskal. Di bidang perpajakan, misalnya, pemerintah akan memberikan insentif pajak kepada pengusaha yang mau melakukan investasi di bidang infrastruktur dan industri manufaktur.
Selain itu, menurut rencana, tahun ini pemerintah juga akan memberlakukan pengampunan pajak (tax amnesty). “Pengampunan pajak untuk memperbaiki basis pajak dan mengupayakan penerimaan lebih besar. Kebijakan pengampunan pajak akan menjadi yang paling critical di tahun ini,” urai Menkeu.
Terkait belanja pemerintah, disamping meningkatkan kualitasnya, kebijakan belanja pemerintah tahun ini juga akan diarahkan untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan. “Salah satunya, pemerintah akan memberikan bantuan yang lebih terarah dengan lebih banyak memberikan kepada yang berhak dalam bentuk bantuan tunai bersyarat,” ujarnya
Dengan membangun optimisme ekonomi Indonesia, maka akan semakin menguatkan harapan dan berlanjut dengan tindakan, baik dari pihak pemerintah yang terus mengeluarkan kebijakan ekonomi yang semakin mengena kepada dunia usaha dan masyarakat, demikian juga dari pelaku usaha dan masyarakat optimis menjalankan usaha. Dengan demikian terjadi pergerakan ekonomi di berbagai lapisan masyarakat dan berbagai usaha, yang membawa kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang