Market Outlook 9-12 Februari 2016

829

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau melompat setelah rilis pertumbuhan ekonomi 5,04% untuk kuartal IV-2015 secara tahunan (year on year) yang menarik para investor asing masuk karena mengindikasikan ekonomi yang sedang menanjak, sehingga secara mingguan bursa ditutup melejit, melampaui prediksi, ke level 4,798.95.

Untuk minggu berikutnya ini (9-12 Februari) IHSG berpeluang dihadang aksi profit taking singkat. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 4870 dan 4990, sedangkan support di level 4674 dan kemudian 4545.

Mata uang rupiah seminggu lalu terpantau berlanjut menguat dengan data pertumbuhan ekonomi yang direspon positif sementara juga sedang terjadi koreksi nilai dollar secara global, di mana secara mingguan rupiah menguat ke level 13,620. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,025 dan 14,133, sementara support di level 13,575 dan 13,420.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•    Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Crude Oil Inventories pada Rabu malam; dilanjutkan dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Core Retail Sales m/m dan Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
•    Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing Production m/m Inggris pada Rabu sore; diteruskan dengan rilis German Prelim GDP q/q pada Jumat sore.
•    Dari kawasan Asia Australia: pasar China libur satu minggu dalam rangka merayakan Tahun Barunya.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat tertekan dengan rilis data ekonomi AS yang kurang menggembirakan dan meningkatnya permintaan balik atas yen Jepang, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau melemah ke level 96.960. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau menguat pada 1.1153. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0905 dan 1.0715 sementara resistance pada 1.1350 dan kemudian 1.1495.

Poundsterling minggu lalu terlihat naik ke level 1.4501 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4080 dan kemudian 1.4050 sedangkan resistance pada 1.4675 dan 1.4950. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 116.98. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 121.70 dan 123.70, serta support pada 115.80 serta level 113.70. Sementara itu, Aussie dollar terpantau stabil seputar level 0.7072. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7005 dan 0.6830, sementara resistance level di 0.7250 dan 0.7325.

Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah dalam kekuatiran akan penurunan ekonomi global. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau mengalami penurunan ke level 16819. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 17590 dan 18550, sementara support pada level 16020 dan lalu 15280. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 19288. Minggu ini akan berada antara level resistance di 20240 dan 21015, sementara support di 18545 dan 18040.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau membukukan pelemahan dengan terus merosotnya harga minyak yang dikuatirkan karena pelemahan ekonomi global. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah ke level  16,202.30, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 16665 dan 16875, sementara support di level 15445 dan 15305. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 1,875.65 dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 1950 dan 2025, sementara support pada level 1807 dan 1790.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat membukukan level tertinggi sejak akhir 2014 yang lalu karena meningkatnya permintaan aset yang safe haven, sehingga berakhir dalam harga emas dunia yang menguat ke level $1173.80 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1230 dan berikut $1250, serta support pada $1140 dan $1110. Di Indonesia, harga emas terpantau naik ke level Rp505,359.

Banyak isyu perekonomian yang mewarnai pergerakan pasar dewasa ini. Di antaranya tentang keputusan ataupun aksi dari bank sentral, apakah itu dari Amerika, Jepang, Eropa; ataupun juga masalah situasi ekonomi global. Kebijakan apa yang mungkin akan diambil bisa menjadi suatu permainan spekulasi pasar yang membuat harga instrumen investasi bergejolak, dan di sisi lain menimbulkan kebingungan bagi banyak pelaku investasi awam. Apakah Anda termasuk yang ikut bingung dengan apa yang terjadi di pasar? Supaya menjadi lebih jelas disarankan simak saja terus di vibiznews.com. Kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!  

 

alfredBy Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

 

 

 

 

 

Editor: Jul Allens

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here