Pergerakan kurs euro yang sempat menguat pada perdagangan sesi Asia, akhirnya terpangkas kembali pada perdagangan sesi Eropa Rabu (10/02) oleh momentum usaha penguatan dollar AS terhadap aset safe haven dan buruknya data produksi industri 2 negara besar anggota Euro.
Sore ini kantor statistik nasional Perancis (Insee) dan Italia (Istat) melaporkan kondisi industri kedua negara yang masih kontraksi bahkan lebih parah dari bulan sebelumnya untuk tingkat produksinya dan jauh dibawah ekspektasi kenaikan data.
Dari sisi pergerakan dollar AS terhadap rival-rivalnya, indeks dollar rebound dan menunjukkan pergerakan positif dengan proyeksi semakin naik jika pidato Janet Yellen yang ditunggu pasar malam nanti memberikan sinyal yang positif bagi ekspansi lanjutan suku bunga the Fed. Namun jika sebaliknya bersiap anjlok kembali.
Pergerakan kurs Euro di sesi Eropa (10:15:35 GMT) bergerak kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka naik pada 1.1105 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs Euro naik 74 pips atau 0,7% dan nilai bergulir berada pada 1.1179.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD lanjut turun ke kisaran 1.1191– 1.1088, dan jika terjadi koreksi naik kembali akan berpotensi ke kisaran 1.1300.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang