Pergerakan kurs pound yang sempat menguat pada perdagangan sesi Asia oleh pelemahan dollar, masih mampu bergerak positif kembali pada perdagangan sesi Eropa Rabu (10/02) meski data ekonomi yang dirilis sore ini memberatkan laju kurs negara Inggris ini.
Sentimen negatif yang berusaha kuat menekan pound namun kurang berhasil yaitu dari laporan kantor statistik nasional Inggris yang melaporkan sore ini data produksi manufaktur dan juga industrinya untuk periode bulan Desember. Dari kedua laporan tersebut menunjukkan kinerja manufaktur dan industri negeri tersebut sedang turun.
Dari sisi pergerakan dollar AS terhadap rival-rivalnya, indeks dollar rebound dan menunjukkan pergerakan positif dengan proyeksi semakin naik jika pidato Janet Yellen yang ditunggu pasar malam nanti memberikan sinyal yang positif bagi ekspansi lanjutan suku bunga the Fed. Namun jika sebaliknya bersiap anjlok kembali.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (10:25:35 GMT) bergerak kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka pada 1.4473 di awal perdagangan (00.00 GMT), pair GBPUSD naik 51 pips atau 0,5% dan nilai bergulir berada pada 1,4494.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan besok, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat naik lagi ke kisaran resisten 1,4532 – 1,4593. Namun jika terjadi koreksi akan turun ke kisaran 1.4430.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang