Pada penutupan perdagangan Kamis (11/02), indeks Hang Seng di Bursa Hongkong ditutup anjlok 751,20 poin, atau -3,89 persen, di 18536.97. Pelemahan indeks Hang Seng terdorong perlambatan ekonomi Tiongkok dan global.
Lihat : Indeks Hang Seng Dibuka Anjlok Tergerus Kekuatiran Perlambatan Global
Perlambatan ekonomi Tiongkok semakin bergema, setelah Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen menyampaikan testimoninya. Pengetatan kondisi keuangan didorong oleh harga saham yang jatuh, ketidakpastian atas Tiongkok dan penilaian ulang global risiko kredit yang bisa melempar ekonomi AS keluar jalur, demikian disampaikan Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Rabu (10/02) dalam kesaksian sebagai persiapan untuk pertemuan dengan Kongres. Pernyataan Yellen membangkitkan kembali kekuatiran Tiongkok, termasuk juga di pasar saham Hong Kong.
Kekuatiran perlambatan ekonomi global juga terus muncul, dengan pelemahan di bursa Wall Street dan juga merosotnya harga minyak mentah.
Bursa Wall Street ditutup sebagian besar lebih rendah pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (11/02), karena investor mencerna komentar dari Ketua Fed Janet Yellen, serta perdagangan mixed dalam minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 99,64 poin lebih rendah, atau 0,62 persen, di 15,914.74. Indeks S & P 500 ditutup 0,35 poin lebih rendah, atau 0,02 persen, pada 1,851.86. Indeks Nasdaq berakhir 14,83 poin lebih tinggi, atau 0,35 persen, pada 4,283.59.
Pada perdagangan sesi Asia, harga minyak mentah AS turun 1,57 persen pada $ 27,02 per barel setelah turun 1,75 persen di jam AS. Harga minyak mentah patokan global Brent turun 0,32 persen pada $ 30,74 setelah naik 1,72 persen semalam.
Pada penutupan perdagangan sore ini, saham-saham yang menekan bursa Hong Kong adalah saham Lenovo Group Ltd yang turun -7,93%, saham China Life Insurance Co Ltd turun -6,48%, saham Tencent Holdings Ltd turun -6,39%, saham China Petroleum & Chemical Corp turun -6,39%, saham CNOOC Ltd turun -5,84%.
Saham pembuat mobil adalah di antara yang turun, dengan data menunjukkan bahwa ekspor kendaraan turun hampir 20% pada bulan Januari karena turunnya permintaan di pasar negara berkembang. Saham Hyundai dan saham Kia masing-masing turun hampir 2% sementara saham Ssangyong turun sebanyak 4%.
Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng terpantau anjlok 833 poin atau 4,31% pada 18,480.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,313.00.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya masih berpotensi melemah terbatas dengan kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok dan global. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 17.907-17.462 dan kisaran Resistance 18.970-19.466.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang