Lesunya bisnis tambang Australia dalam waktu yang cukup lama telah membuat negara ini terpaksa mencari “alternatif” driver ekonomi lainnya selain ekspor komoditi, sejak tahun 2014 terlihat bahwa Australia berusaha menggenjot kinerja di sektor perumahan. Memang, hingga hari ini masih belum ada tanda signifikan yang terlihat pada di sektor perumahannya, namun kinerjanya tetap lebih baik kontribusinya dibanding di sektor tambang atau komoditi lainnya.
Demikian dengan laporan badan statistik nasional Australia (ABS) hari ini (12/02) yang menunjukkan jumlah kredit rumah yang dikeluarkan di Australia meningkat untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Desember bahkan mencapai posisi tertinggi dalam delapan tahun.
Jumlah kredit rumah yang diberikan naik 2,6 persen pada bulan terkahir tahun lalu menjadi 58.552 unit, jumlah ini masih jauh dibawah perkiraan ekonom sebelumnya untuk kenaikan 3 persen. Untuk total nilai pinjaman rumah pada bulan Desember naik 0,9 persen menjadi A$ 21,8 miliar, jumlah ini juga lebih lambat dari kenaikan 2,4 persen bulan sebelumnya.
Kenaikan jumlah kredit rumah yang diberikan pada bulan tersebut merupakan jumlah kenaikan rumah paling besar secara bulanan sejak bulan Januari 2008 yang saat itu meluncurkan 58.500 kredit rumah. Dan dilihat dari jumlah pembeli rumah rumah dengan kredit di negeri tersebut pada bulan Desember 2015 naik menjadi 15,1 persen, melebihi kenaikan 14,9 persen bulan sebelumnya.
H Bara/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang