Sejak perdagangan sesi Asia pasar forex akhir pekan, kurs yen jatuh kembali oleh profit taking setelah berhasil rally 4 hari berturut sebelumnya. Salah satu sentimen yang melemahkan yen datang dari usaha pemerintah Jepang menurunkan yen dengan melobi pemimpin keuangan negara G20 yang berkumpul di Shanghai akhir bulan ini.
Namun secara mingguan yen sedang berjalan menuju jalur kenaikan mingguan untuk 2 pekan berturut bahan secara volume merupakan yang terbesar terhadap dolar sejak akhir 2008, yang dipicu kekhawatiran pasar tentang pertumbuhan ekonomi global dan kinerja bank sentral negara-negara ekonomi besar.
Bank sentral utama termasuk Bank Sentral Eropa, Bank of Japan dan Swiss National Bank, semuanya telah mengadopsi tingkat suku bunga negatif untuk meningkatkan inflasi. Namun hal tersebut membebani laba bank dan menyeret turun saham global, yang mengancam prospek pertumbuhan kepercayaan bisnis dan ekonomi.
Dolar telah jatuh ke posisi ¥ 110,98 pada perdagangan Kamis, yang merupakan level terendah sejak Oktober 2014, dan berada di jalur untuk anjlok 3,8 persen secara mingguan yang terburuk sejak Oktober 2008.
Pergerakan kurs yen di sesi Eropa (11:00:35 GMT) masih lemas terhadap dollar AS, USDJPY dibuka kuat pada 112,39 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs yen turun 8 pips atau 0,01% dan nilai pair bergulir berada pada 112,47.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan nanti, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY dapat naik ke level 113.68-114,94, namun jika terjadi koreksi turun ke kisaran 111,06- 109,70.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang