Mengakhiri perdagangan valas Singapura hari Senin (15/02), dollar SGD kembali terpukul setelah akhir pekan lalu terkoreksi cukup signifikan. Mata uang Singapura ini melemah tertekan oleh data kinerja sektor ritelnya bulan Desember 2015 yang terkontraksi cukup parah dari bulan sebelumnya.
Sentimen itu juga yang membuat pergerakan kurs SGD tertekan oleh rupiah yang pada saat yang sama sedang menguat terhadap dollar AS, dollar SGD anjlok cukup signifikan hingga 1 persen. Dari laporan kantor statistik nasional Singapura, omset ritel negara Singa tersebut anjlok 2,1% (mom) dan 2,9% (yoy) setelah sebelumnya positif.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (09:25:11 GMT) bergulir lemah di kisaran 1.3988 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.3948. Pada perdagangan sebelumnya pair USDSGD menutup harian dengan bullish yang berakhir di 1.3915.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir lemah di kisaran 9569,52 setelah perdagangan sebelumnya ditutup kuat 9665,72. Dan untuk transaksi antar bank ditanah air siang ini berdasarkan kurs BI harga jual dollar Singapura lebih rendah menjadi 9,670.81 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9,711.62.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Research Center melihat pergerakan pair USDSGD keesokan harinya diperkirakan bullish kembali, dan berdasarkan harga tinggi perdagangan hari ini di 1.4039 dan posisi rendah di 1.3932 pair ini berpotensi berada di kisaran 1.4030.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang