Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Senin (15/02), setelah libur selama seminggu merayakan Tahun baru Imlek, Indeks Shanghai dibuka negatif, terpantau turun -56,97 poin atau -2,06 persen pada 2706.52. Pelemahan indeks Shanghai tertekan kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok, dengan anjloknya Ekspor dan Impor.
Lihat : Bursa Shanghai Berakhir Turun Menjelang Libur Imlek
Pagi ini dirilis data indikator ekonomi Ekspor Tiongkok Januari (YoY) yang mencatatkan hasil -6,6%, turun dari hasil konsensus pada -1,9% dan juga dari hasil sebelumnya pada -1,4%. Demikian juga data Impor januari (YoY) mencatakan hasil -14,4%, anjlok dari hasil konsensus pada -0,8% dan juga dari hasil sebelumnya pada -7,6%.
Indeks saham Tiongkok anjlok 22 persen tahun ini sampai 5 Februari tertekan kekhawatiran perlambatan ekonomi dan melemahnya yuan yang memperburuk arus keluar modal. Sedangkan cadangan devisa negara menyusut pada bulan Januari mencapai terendah sejak 2012, data yang dirilis pada 7 Februari menunjukkan.
Pagi ini akan dirilis data indikator ekonomi Tiongkok. Ekspor diindikasikan menurun untuk bulan ketujuh berturut-turut, menurut estimasi median dalam survei Bloomberg. Demikian juga Balance of Trade diindikasikan menurun. iongkok menargetkan perekonomian untuk tumbuh di kisaran 6,5 persen hingga 7 persen untuk tahun ini, setelah mencatat pertumbuhan 6,9 persen pada tahun 2015 yang paling lambat dalam 25 tahun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai berpotensi melemah terbatas tertekan kekuatiran perlambatan ekonomi Tiongkok. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2604-2492 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2799-2911.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
