Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Rabu (17/02), indeks Kospi berakhir negatif, ditutup turun -4,36 poin, atau -0,23 persen, pada 1883.94. Pelemahan indeks Kospi tertekan pelemahan mata uang Won Korea Selatan.
Lihat : Indeks Kospi Berawal Positif Terdorong Stabilnya Tingkat Pengangguran dan Peringkat Kredit
Mata uang Won jatuh ke level terendah lebih dari lima tahun sebagai perkiraan yang meningkat Bank of Korea akan memotong suku bunga acuan setelah salah satu dari tujuh anggota dewan menyerukan pengurangan ketika bank sentral meninggalkan suku bunga acuan pada rekor rendah 1,5 persen pada Selasa. Mata uang turun 0,9 persen menjadi 1,227.30 dolar setelah menyentuh 1,228.40, level terlemah sejak Juli 2010. Nilai ini anjlok 4,5 persen tahun ini, paling rendah di antara pasar negara berkembang di Asia.
Pada penutupan perdagangan saham hari ini, indeks Kospi tertekan oleh saham Korea Kolmar yang turun -12,36%, saham Koas Parent turun -11,73%, saham Cheil Worldwide turun -11,34%, saham Korea Kolmar Holdings turun -10,98%, saham Cosmax turun -10,07%.
Pagi tadi dirilis data indikator ekonomi Unemployment Rate Januari, dimana tercatat tingkat pengangguran berada pada posisi 3,5%, sama denga hasil sebelumnya pada 3,5%.
Departemen Keuangan Korea Selatan mengatakan bahwa lembaga pemeringkat global akan mempertahankan stabil pandangan credit rating Korea Selatan menepis peluncuran dari rudal jarak jauh Korea Utara dan penutupan dari Kompleks Industri Kaesong.
Kementerian Keuanga Korea Selatan mengatakan pada hari Selasa (16/02) bahwa Moody Investor Service percaya bentrokan yang sebenarnya antara kedua Korea tidak mungkin terjadi, sementara Fitch Ratings menyebut konfrontasi yang terjadi baru-baru sebagai pengulangan peristiwa masa lalu.
Standard and Poor dilaporkan memproyeksikan bahwa risiko geopolitik dari krisis baru-baru ini akan memiliki dampak yang terbatas pada perekonomian Korea Selatan, seperti yang sudah tercermin dalam sovereign credit rating Korsel.
Sementara untuk indeks kospi berjangka terpantau naik 0,45 poin atau 0,19% pada posisi 232.50, naik dari penutupan sebelumnya pada 232.05.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya, indeks Kospi berpotensi melemah terbatas, jika mata uang Won merosot kembali. Namun jika tidak, maka indeks Kospi berpotensi menguat dengan indikator ekonomi yang stabil. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 229.94-226.86 dan kisaran Resistance 235.93-238.49.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang